PALEMBANG – Suara tawa 20 anak penderita kanker dan kelainan darah mengisi salah satu ruangan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Mohammad Hoesin, Palembang. Meski dengan kondisi sakit, mereka tetap semangat mengikuti kegiatan hospital schooling.
“Pada Sabtu (22/2), Pertamina bersama Yayasan Kanker Anak Sumatera Selatan (YKASS) mengajak anak-anak penderita kanker dan kelainan darah ini untuk melukis di baju sebagai wadah menuangkan ide mereka serta kami ajak mendengarkan dongeng agar mereka tetap bahagia dan semangat,” jelas Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf.
Kegiatan ini masih merupakan lanjutan dari kontribusi Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia yang jatuh pada 15 Februari lalu. Pada tanggal tersebut, Pertamina turut mendukung YKASS dalam menggalang dana bagi anak-anak penderita kanker pada acara Charity Run dan Fun Bike.
“Melalui hospital schooling bersama YKASS, Pertamina ingin berkontribusi lebih bagi para anak-anak ini. Ketika kami hadir disana, ternyata merekalah berkontribusi besar bagi kami, anak-anak ini menunjukkan semangat dan rasa bahagia yang luar biasa meskipun rasa sakit ataupun kekurangan yang mereka jalani. Sungguh kami para relawan Pertamina pun belajar banyak pada hari ini,” tambah Rifky.
Sebelum ditutup Pertamina juga sempat membagikan sedikit bingkisan dan makanan sehat bagi anak-anak yang hadir dalam hospital schooling tersebut. Mereka juga diajak untuk tidak takut lagi untuk ke rumah sakit untuk berobat.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Dewi Rosalia Ayu selaku Ketua YKASS juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk memberikan semangat kepada orang tua pasien dengan cara memberikan dukungan serta meyakinkan bahwa penyakit kanker bukan akhir dari segalanya dan masih ada kesempatan untuk dapat disembuhkan.
“Melihat antusiasme anak-anak dalam kegiatan seru hospital schooling ini seharusnya menjadi pendorong orang tua untuk selalu menjadi penyemangat anak-anaknya. Kesempatan untuk disembuhkan selalu ada, namun harus ada motivasi dari dalam diri penderitanya, dan peran orang tua disini sangat penting,” ujar Dokter Dewi.
Saat ini pasien yang dirawat di Gedung Anak Selincah mengidap penyakit non infeksi seperti Kanker dan penyakit kelainan darah. Dari total 20 anak-anak pengidap kanker, 8 sedang dalam proses kemoterapi dan untuk pasien anak pengidap Thalasemia sebanyak 8 pasien. Umur pasien pengidap kanker pun tergolong sangat muda, saat ini pasien anak termuda penderita kanker berusia 3 tahun, sedangkan umur pasien anak yang paling besar yaitu 16 tahun.
“Kanker yang biasanya diidap anak-anak ini adalah jenis Leukimia, Kanker Tulang, dan Kanker Getah Bening. Tapi patut diacungi jempol, anak-anak ini selalu bersemangat untuk mengikuti kegiatan Hospital Schooling yang diadakan setiap Hari Sabtu, tidak sedikitpun mengeluh dan mereka selalu mencerahkan suasana di ruangan tersebut,” cerita Dewi.
Ruspida, salah satu orang tua yang anaknya hadir dalam Hospital Schooling, turut berbagi cara memotivasi dan memberikan semangat pada sang anak untuk tidak takut ke Rumah Sakit untuk berobat dan melawan penyakitnya.
“Anak saya sudah berobat disini selama 5 bulan menjalani kemoterapi selanjutnya akan dilakukan sinar radiologi. Biasanya saya berikan mainan ataupun dihibur dengan cerita-cerita setelah melakukan pengobatan, supaya tetap semangat. Mudah-mudahan akan segera diangkat penyakitnya, dan saya memohon doa juga kepada semuanya agar anak saya dan teman-temannya disini dapat sembuh sehingga bisa memotivasi pengidap kanker lainnya melalui berbagai cara," katanya.*MOR II