PALEMBANG - Mencetak guru yang berdaya saing di era pendidikan berbasis digital, menjadi fokus Perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan. Guru semakin dituntut agar mampu mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana modul-modul pengajaran yang terus berkembang masih berbahasa asing.
Karena hal tersebut, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan berupaya membantu penguatan fasilitas Laboratorium Bahasa di Universitas Taman Siswa Palembang.
Fasilitas tersebut meliputi 15 unit Komputer, 1 printer, 1 proyektor dan 1 layar proyektor, dengan total bantuan senilai Rp 91,55 juta.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kuntun Tri Lestari, mewakili Universitas Taman Siswa menerima bantuan Pertamina yang diserahkan oleh Officer CSR & SMEPP Pertamina Agustina Mandayati.
“Fasilitas Laboratorium itu nantinya akan dipergunakan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan, tempat pelaksanaan tes TOEFL, serta digunakan sebagai media pelatihan untuk mahasiswa dan dosen di Universitas Taman Siswa,” kata Kuntun.
Kuntun menyampaikan keberadaan Laboratorium Bahasa di Perguruan Tinggi merupakan kebutuhan yang wajib, mengingat teori-teori ilmu pendidikan terus bergulir apalagi di tengah masa pandemi COVID-19. Harapannya agar Universitas Taman Siswa mampu melahirkan guru maupun pendidik yang bisa mengikuti perkembangan global.
Nantinya, lanjut Kuntun, fasilitas Laboratorium Bahasa akan digunakan bagi mahasiswa FKIP sebanyak 30 orang, serta 1.000 mahasiswa non-FKIP dan para Dosen sebagai penerima manfaat bantuan fasilitas laboratorium bahasa.
Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel Dewi Sri Utami mengatakan, bantuan itu sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
“Bantuan fasilitas laboratorium bahasa diharapkan dapat menunjang perkuliahan dan upaya peningkatan kompetensi mahasiswa serta dosen, serta mencetak lulusan perguruan tinggi yang berdaya saing global,”ujar Dewi. *MOR II/HM