TUBAN -- Pertamina bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Tuban mengadakan pelatihan calon tenaga kerja proyek pembangunan kilang minyak GRR Tuban, pada Jumat (15/3/2019). Pelatihan tersebut dibuka oleh Bupati Tuban H. Fathul Huda.
Pelatihan ini diikuti oleh 111 putera daerah yang merupakan lulusan SMK dan SMA dari 5 desa di Kecamatan Jenu. Kadek menyatakan pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan nilai jual tenaga kerja di Jenu, Tuban, untuk bersaing mendapatkan kesempatan kerja. Sebanyak 31 orang dilatih menjadi safetyman, 10 orang sebagai sekuriti, dan 70 orang mendapatkan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dasar.
Menurut Project Coordinator GRR Tuban, Kadek Ambhara Jaya, selain berkontribusi bagi perkembangan perekonomian nasional, Pertamina sebagai BUMN yang didirikan dengan tujuan untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat juga membuktikan komitmennya dengan berbagai program CSR yang digulirkan di lingkungan sekitar wilayah operasinya.
“Seperti yang kami lakukan saat ini. Pertamina sedang menyiapkan pembangunan proyek kilang GRR (Grass Root Refinery) di Tuban. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat lebih terampil serta dapat terserap menjadi tenaga kerja yang siap untuk mendukung proyek Kilang Tuban, sehingga manfaat proyek tersebut dapat dirasakan secara lokal dan nasional,” ungkapnya.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Tuban H. Fathul Huda memberikan apresiasi kepada Pertamina yang menunjukkan komitmennya peduli kepada masyarakat Tuban. “Semoga kilang yang akan dibangun ini dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal. Apalagi, sekarang Pertamina sudah mulai melatih SDM terpilih untuk meningkatkan kemampuan di bidangnya masing-masing. Bagaimanapun, pembangunan kilang di Tuban merupakan investasi yang dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Tuban,” tukas Fathul Huda.
Kilang minyak yang akan dibangun di Tuban adalah program strategis nasional. Sebab, kilang tersebut diharapkan bakal menjadi penopang pemenuhan kebutuhan energi, khususnya BBM di Indonesia. Pembangunan kilang ini nanti bisa mengurangi impor BBM. Sehingga akan mengurangi ketergantungan pada negara lain untuk menjaga ketahanan energi nasional. Kilang minyak Tuban ini direncanakan akan memiliki kapasitas produksi mencapai 300 ribu barel per hari, dengan kompleksitas kilang di atas 9 NCI (Nelson Complexity Index) dan karakteristik produk level Euro 5.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM tanah air, Pertamina ditopang oleh sejumlah kilang. Sedangkan kilang paling muda yang dimiliki Pertamina dibangun pada 1994 di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Selama kurun waktu 25 tahun ini belum membangun kilang baru.•MOR V