PAREPARE – Pertamina Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal Parepare menyelenggarakan pelatihan wirausaha womanpreneur dengan tema inovasi dan adaptasi di masa pandemi di lokasi Ring I untuk kelompok Flamboyan Program CSR Sehati Pertamina Fuel Terminal Parapare pada Senin, 1 Maret 2021.
Kegiatan sosial yang rutin dilakukan kelompok tersebut di antaranya adalah pendampingan posyandu, pemberian makanan tambahan gratis dari kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Flamboyan sebagai bentuk pencegahan balita kekurangan gizi, penyediaan Rumah Singgah ODGJ dan pendampingan Orang Dalam gangguan Jiwa (ODGJ), serta Penyediaan Rumah Aman dan Pendampingan Korban Kekerasan Seksual dan KDRT.
Sry yang merupakan anggota kelompok tersebut mengatakan, pihaknya sangat bersyukur mendapat pelatihan peluang usaha dari Pertamina. “Susah sekali menjalankan usaha selama pandemi ini. Semoga dengan peluang yang baru ini kami dapat menghidupi keluarga dan mudah berkegiatan sosial,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama pandemi banyak aktivitas sosial dari kelompok Flamboyan yang terhenti karena mempertimbangkan protokol kesehatan.
“Selama pandemi, sementara dibatasi kegiatan pendampingan ODGJ dan pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil di Posyandu. Dengan program inovasi dan pelatihan peluang usaha ini, kelompok flamboyan dapat membuat nugget dan pilus ikan dengan harga terjangkau dan enak tentunya bergizi (tanpa pengawet) sebagai usaha yang akan dikembangkan selanjutnya,” kata dia menambahkan.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali menyampaikan, pemberian pelatihan kewirausahaan merupakan upaya Pertamina mendukung pergerakan roda ekonomi masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
“Masyarakat dituntut bisa bertahan dengan melakukan inovasi dan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Tentunya diharapkan adanya pelatihan dapat menjadi stimulus kepada mereka agar bangkit dan mandiri sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian,” ujar Laode.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah berjalan sejak tahun 2017 itu diberi nama pemberdayaan perempuan berkelanjutan yang melibatkan kader posyandu menjadi social entrepreneur.
“Kami bersama masyarakat di sekitar Fuel Terminal Parepare mengimplementasikan program Kampung Sehat dan Bina Posyandu. Fokus kami adalah membantu menyelesaikan masalah sosial, khususnya kesehatan yang ada di sana. Kami melakukan penyuluhan sosial dan pendampingan yang dilakukan secara rutin ke masyarakat dengan salah satu fokus utamanya adalah pemberdayaan perempuan,” tutur Laode. *Sulawesi/HM