BALONGAN – Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan terus melakukan pembinaan berbagai kelompok masyarakat di sekitar wilayah operasi agar dapat hidup mandiri dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Salah satunya adalah Kelompok Mulia Asih yang menjadi pembudidaya Cacing Lumbricus, Tiger dan African Night Crawler (ANC) di Desa Balongan Blok Kesambi.
Kelompok ini dibentuk pada tahun 2016, sebagai pengembangan dari kelompok Sujati yang melakukan budidaya jamur tiram dan holtikultura di Desa Sukaurip. Menurut Wasir, ketua kelompok Mulia Asih, ia merasa tertantang menjalankan budidaya cacing karena potensi bisnis yang terbuka lebar dengan pemeliharaan yang relatih mudah. Bersama dengan tiga ibu rumah tangga, ia menjalankan kegiatan ini dengan memanfaatkan limbah baglog (serbuk kayu) yang menjadi media tumbuh jamur tiram yang tidak digunakan setelah dipanen. Ia dan anggota kelompok Mulia Asih mendapatkan pelatihan dari RU VI Balongan bagaimana membudidayakan cacing dengan limbah baglog.
Ia mengaku, sejak tahun 2017, kelompoknya bisa melakukan panen cacing sebanyak 3 kali. “Hasil panen tersebut kami jual kepada pengepul dengan harga Rp 27.000 per kg untuk cacing Lumbricus dan Tiger. Sedangkan cacing ANC dihargai Rp 22.000 per kg,” jelasnya. Cacing-caing tersebut diolah menjadi bahan baku kosmetik, makanan burung, atau bahan untuk pembuatan pupuk organik.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina yang telah membuka jalan bagi kami untuk meningkatkan kesejahteraan melalui budidaya cacing,” pungkasnya.•RU VI