Pertamina Cilacap Dukung Pengembangan UMKM

CILACAP – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap menginisiasi sebuah program seminar online bekerja sama dengan Satelit TV, melalui Zoominar berjudul "Mempertahankan & Menumbuhkan Usaha Di Masa Pandemi" pada Senin, 1 Maret 2021. Isu ketahanan ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dibahas melalui diskusi para pemilik kebijakan, pelaku usaha, dan praktisi yang mengetahui serba serbi UMKM.

General Manager Pertamina RU IV Cilacap Joko Pranoto tampil sebagai keynote speaker bersama Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto Pamuji. Selain itu, turut hadir founder usaha kuliner sekaligus aktivis Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyumas yang mewakili pelaku UKM Uung Feri, Area Manager Communication, Relations, & CSR RU IV Cilacap Hatim Ilwan, dan praktisi ahli Naelati Tubastuvi, Dosen program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Pandemi tak hanya berpengaruh pada jumlah pelaku UMKM namun berpengaruh juga pada penghasilan mereka. Demikian disampaikan GM RU IV saat membuka Zoominar. “Belajar dari pengalaman improvement yang pernah dilakukan saat krisis moneter (krismon), waktu itu sektor UMKM mampu beradaptasi dengan melakukan inovasi-inovasi baru sehingga bisa memulihkan perekonomian,” katanya.

Maka keberadaan Kilang Pertamina Cilacap, selain menyuplai 60 persen bahan bakar minyak (BBM) se-Jawa dan Bali, dituntut memberikan kontribusi pada pemberdayaan masyarakat sekitar. “Sebagai perusahaan yang berada di tengah-tengah warga Cilacap, Pertamina wajib berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, selama ini interaksi antara Pertamina dan masyarakat sudah terjalin baik, hal ini dituangkan dalam program Pertamina Peduli, Pertamina Berbagi, serta Program Kemitraan yang menyasar langsung kepada UMKM.

Bahkan wilayah cakupan Program Kemitraan Pertamina RU IV sudah diperluas hingga tiga kabupaten selain Cilacap, yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, hingga Banjarnegara. "Insyaallah, kami support terus pengembangan UMKM," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Tatto mengatakan bahwa sejatinya dirinya terlahir sebagai entrepreneur. “Berbekal didikan orang tua membuat saya terlatih disiplin bekerja,” ucapnya.

Meski hidup berkecukupan, katanya sejak kecil setiap usai Salat Subuh ia wajib mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. “Hasil didikan itu sekarang menjadi hikmah bahwa kita hidup, harus bisa bekerja tanpa ketergantungan pada orang lain,” ujarnya memberikan semangat.

Tatto berpesan agar para pelaku UKM di Cilacap khususnya, mampu beradaptasi dengan kondisi Pandemi saat ini. “Orang yang bisa sukses meski menguasai teknologi canggih sekalipun mereka harus pandai beradaptasi,” tuturnya. 

Selanjutnya, Uung Feri sebagai narasumber membawakan tema “What Dou You Think, About Your Selling”. Menurutnya, saat ini kebanyakan orang berpikir di titik masalah tapi tidak mencari solusi yang tepat. Maka terjadi mental block yang pada akhirnya berimbas pada bisnis yang dijalani.

Uung mengajak rekan UKM agar jangan terus berpikir tentang virus atau situasi Pandemi ini, “What you think is branding, karena branding adalah usaha kita dalam memperkenalkan produk pada khalayak ramai,” katanya. 

Ia pun mengingatkan bahwa kini sebuah merek menjadi aset berharga dibanding besaran fisik yang dimiliki. Maka solusinya bukan hanya diam atau mengeluh. “Yang kita pikirkan adalah bagaimana kita sebagai pegiat UMKM ini minimal bisa tetap survive di saat pandemi,” ujarnya.

Selain itu, Naelati menghadirkan judul Hadapi Peluang Di Era Adaptasi Baru. “Sudah hampir satu tahun kita memasuki masa Pandemi, terjadi penurunan daya beli masyarakat, berkurangnya kapasitas produksi industri sehingga produk tidak bisa terserap ke pasar, dan terjadinya PHK,” katanya.

Maka sebagai pelaku bisnis UMKM, perlu melakukan inovasi produk, kolaborasi pasar maupun sinergi dengan industri sehingga tetap memiliki cash flow. “Kesimpulannya, pengembangan UMKM sangat penting, karena UMKM memiliki peran strategis dalam perluasan lapangan kerja, aspek pemberdayaan maupun memperbesar peluang masyarakat dalam meningkatkan ekonomi di masa Pandemi ini,” katanya. *RU IV/HM

Share this post