SORONG - Pertamina Refinery Unit (RU) VII Kasim bersama Yayasan Wahana Visi mendorong Kelompok Pemuda Kampung Klayas menjadi mandiri melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan mengadakan pelatihan pengolahan ampas sagu menjadi kompos.
Kelompok yang beranggotakan 30 orang tersebut selama 90 hari diberikan pelatihan seperti cara memilah ampas sagu, mengolah menjadi kompos, cara mengemas, dan memasarkannya.
Ampas sagu diolah dengan cara mencampur beberapa bahan alami yang mudah didapatkan dari lingkungan masyarakat, di antaranya potongan rumput, daun gamal, potongan batang pisang, dan abu tungku yang diendapkan selama sembilan hari sehingga menghasilkan kompos organik yang dapat menyuburkan berbagai tanaman, termasuk sayur mayur.
Yeremias, Ketua Kelompok Pemuda Kampung Klayas, mengaku bahwa pelatihan yang didapat sangat bermanfaat. "Hal ini bisa menambah ketrampilan kami, para pemuda, sekaligus menjadi peluang mendapatkan penghasilan. Rata-rata per 10 hari bisa memproduksi 1,5 ton kompos organik," ujarnya pada 4 Maret 2021.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Refinery Unit VII Kasim Dodi Yapsenang mengatakan, produksi kompos mendukung rantai kegiatan warga yang menggeluti kebun sayur.
“Setidaknya ada 84 kepala keluarga di Kampung Klayas yang menggunakan kompos hasil produksi Kelompok Pemuda, sehingga sayur mayur yang dihasilkan merupakan sayuran organik. Kompos juga dipasok ke toko khusus pertanian di Sorong, dimana sudah terjual 600 Kg dan order masuk mencapai 5 ton per bulan,” ucap Dodi.
Yeremias menambahkan, rata-rata kelompoknya bisa mendapatkan penghasilan Rp 8 juta per bulan. Jumah tersebut bisa bertambah, dengan adanya pesanan yang terus berdatangan.
“Selain mendapatkan penghasilan tambahan, kegiatan ini sekaligus menumbuhkan kepedulian warga pada lingkungan, khususnya dalam mengelola limbah ampas sagu menjadi produk yang bermanfaat,” tutur Dodi menambahkan. *RU VII/HM