LAMPUNG - PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan Taman Kupu-Kupu Gita Persada melaksanakan program konservasi kupu-kupu, terutama kupu-kupu lokal Sumatera. Untuk itu, VP CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita pada Kamis, 4 Maret 2021, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program tersebut.
Berawal dari rasa penasaran Herawati Soekardi pada tahun 1997 tentang bentuk yang asli dan benar dari kupu-kupu, akhirnya dia menemukan bahwa kupu-kupu memiliki karakteristik yang unik, dimana satu jenis kupu-kupu hanya akan makan dari satu jenis pohon saja. Atas dasar itu, dia membuka penangkaran kupu-kupu lokal Sumatera, dimana ada dua jenis kupu-kupu langka yang dilindungi yaitu Troides helena dan Troides amphyrsus.
Keberadaan kupu-kupu saat ini sangat jarang ditemui di perkotaan, padahal sesungguhnya kupu-kupu menjadi indikator bersihnya udara. Artinya, semakin banyak ruang hijau dan kupu-kupu yang berada disekitarnya menandakan daerah tersebut memiliki tingkat udara bersih yang tinggi.
Arya menyampaikan bahwa Pusat Konservasi Kupu-kupu Taman Gita Persada diharapkan menjadi laboratorium sosial dan eduwisata yang menjadi tujuan utama setiap mahasiswa, instansi, ataupun orang awam yang ingin mempelajari atau mengerti tentang seluk beluk kupu-kupu.
"Sekaligus mampu menjadi tujuan wisata yang mampu membantu perekonomian warga sekitarnya melalui pemberdayaan masyarakat," ujar Arya.
Dalam tahun keempatnya ini, sebanyak 191 spesies kupu-kupu lokal Sumatera telah berhasil dikonservasi oleh Taman Kupu-Kupu Gita Persada. Sepanjang perjalanannya, bahkan Taman Kupu-Kupu Gita Persada ini telah berhasil memberdayakan perambah hutan menjadi pembibit tanaman, seperti yang disampaikan oleh Deden sebagai mantan perambah hutan.
“Adanya program ini, pekerjaan yang saya lakukan menjadi lebih ramah lingkungan dan ikut berpartisipasi dalam kelestarian lingkungan, ilmu yang saya dapatkan pun lebih beragam,” ujar Deden.
Selain melestarikan kupu-kupu lokal Sumatera, Exit Strategy dari taman kupu-kupu ini bertujuan menjadi pusat konservasi dan edukasi terbesar di Sumatera, yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB), program ini sangat berkontribusi secara nyata terhadap pencapaian TPB 15 yaitu menjaga ekosistem darat.
Melalui program ini, spesies kupu-kupu yang terancam punah berhasil dikembangbiakkan secara alami, sehingga kelestariannya terjaga yang artinya juga ikut berkontribusi dalam menjaga ekosistem darat.
Tak hanya itu, program ini berkontribusi untuk penciptaan lapangan pekerjaan dan penghematan pengeluaran (TPB 8) karena pusat konservasi menggunakan tenaga para perambah hutan untuk melakukan pembibitan tanaman yang digunakan sebagai sumber pengundang dan makanan kupu-kupu.
Hal ini sesuai dengan komitmen Pertamina yang akan selalu ikut menjaga dan melestarikan lingkungan serta berkontribusi terhadap penciptaan udara bersih, tentunya ini sejalan dengan program Langit Biru Pertamina yang akan dilaksanakan mulai Minggu, 14 Maret 2021, di Kota Bandar Lampung. *Sumbagsel/HM