PADANG - Bank Indonesia (BI) Sumbar menyebut pertanian sebagai salah satu sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang potensial dikembangkan. Dalam kajian ekonomi regional triwulan I Sumbar, BI menyajikan sumbangsih produk domestik regional bruto (PDRB) sektor ini mencapai 9,163 miliar rupiah. Tertinggi dibanding sektor usaha lain.
Hingga kini, sawit masih menjadi jawara sektor pertanian di Sumbar. Padahal ada komoditas pertanian lain yang potensial jadi primadona. Adalah serai wangi atau Citronella Oil yang bisa jadi pundi baru petani.
Menyitir data dari PTPN IX, konsumsi minyak serai wangi dunia mencapai hingga 2.500 ton per tahun. Kebutuhan ini hanya mampu terpenuhi 50 sampai 60 persen saja. Indonesia sendiri baru bisa mensuplai 200 hingga 250 ton per tahun.
"Mendukung petani serai wangi dan sawit Sumbar, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I menyalurkan modal bergulir melalui Program Kemitraan (PK). Dukungan PK kali ini mencapai Rp 1,51 miliar," tutur Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR MOR I.
Akad PK dilaksanakan di hotel Grand Ina Padang pada Rabu (17/7/2019). Penyaluran PK diperuntukkan pada para petani di Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman Timur, Payakumbuh dan Pesisir Selatan.
Camat Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, Syamwil, yang hadir pada kesempatan itu menyatakan apresiasinya. "Saya berterima kasih pada Pertamina. Dengan PK ini, saya harap dapat membantu petani yang akan membuka sebagian lahannya menanam serai wangi. Karena perkiraan di triwulan III ini untuk produksi sawit menurun," ujar Syamwil.
Dalam kesempatan itu, Pertamina bersama mitra binaan Rumah Harum Atsiri memberi wawasan kepada petani Sumbar yang selama ini hanya menanam sawit. Serai wangi punya nilai jual yang tinggi dan harganya stabil, bahkan cenderung naik. Selain itu, tanaman ini tidak rewel karena tidak memerlukan perlakuan khusus serta bebas hama.*MOR I