BIMA – Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus terus menunjukkan dukungan bagi para Tenaga Kesehatan (Nakes) yang sampai dengan saat ini masih berjibaku menangani wabah COVID-19. Salah satu bentuknya dengan memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke fasilitas layanan kesehatan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satu rumah sakit rujukan di wilayah NTB, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, mengalami kondisi yang hampir serupa dengan rumah sakit rujukan lain nya, ketersediaan stok APD untuk penanganan pasien COVID-19 kian hari semakin berkurang. Apalagi mengingat grafik jumlah pasien positif yang cenderung belum menunjukkan penurunan.
RSUD Bima baru-baru ini telah berhasil menyembuhkan dan memulangkan 7 (tujuh) pasien yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 ke Kab. Bima. Namun antisipasi untuk jangka panjang tetap dibutuhkan. Terlebih lagi, suplai APD yang kadang sulit ditemukan pada masa pandemi di NTB, ini jadi kendala tersendiri bagi para Nakes dalam melaksanakan tugasnya.
Oleh karena itu, Sabtu, 16 Mei 2020, Pertamina menyerahkan bantuan APD sebanyak 100 (seratus) setelan hazmat, 20 (dua puluh) box masker medis dan 20 (dua puluh) box sarung tangan bagi para Nakes di RSUD Bima, NTB. Bantuan ini diterima oleh Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bima, dr. Adi Winarko.
“Alhamdulillah masih banyak pihak yang peduli, terima kasih juga untuk Pertamina yang ikut mengambil peran memikirkan para Nakes di sini," ujar Adi. “Ini sangat membantu kami, terlebih dukungan ini dirasakan secara psikologis, bahwa kami yang berjuang di garda terdepan memperoleh dukungan dan atensi dari berbagai pihak” lanjutnya.
Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para pejuang di garda terdepan penanganan wabah COVID-19. “Tenaga medis memerlukan dukungan dari kita semua. Dalam bentuk apapun, sehingga bisa fokus bekerja dan menjaga diri sendiri dan juga pasiennya,” ujarnya.
Program bantuan APD untuk Nakes di RSUD Bima ini, juga melibatkan lembaga kemanusiaan, yaitu Yayasan Filantra di NTB. Pertamina memahami, keterbatasan mobilisasi baik orang maupun logistik bantuan pada masa-masa pemutusan mata rantai penyebaran wabah COVID-19 harus disiasati dengan bersinergi bersama berbagai pihak.
“Sinergi multi pihak akan terus kami galang, khususnya lembaga-lembaga kemanusiaan yang memiliki visi misi dan semangat yang sama dengan Program Pertamina Peduli COVID-19, untuk berbagi energi tulus yang tak berhenti, sebagai wujud bakti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Indonesia," tutup Rustam.*MOR V