Pertamina Eco Camp 2018, Upaya Nyata Lestarikan Elang Bondol

JAKARTA – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III menggelar aksi Pertamina Eco Camp 2018 series pertama di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu pada 4-5 April 2018. Aksi ini bertujuan untuk mengenalkan pelestarian Elang Bondol (Haliastur Indus), si maskot Kota Jakarta yang hampir punah karena penangkapan ilegal.

Pada kesempatan ini, Pertamina melibatkan sekitar 35 peserta yang berasal dari beragam latar belakang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, blogger dan social media influencer, aktivis lingkungan hingga media.

“Pada kesempatan ini kami mengajak masyarakat dari bermacam-macam latar balakang untuk mengenalkan konservasi Elang Bondol ini. Karena sekarang tidak banyak yang tahu bahwa Elang Bondol yang merupakan maskot Jakarta ternyata sudah hampir punah karena penangkapan ilegal,” kata Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati.

Pelestarian Elang Bondol merupakan program Corporate Social Responsibility Pertamina MOR III sejak 2016. Bekerjasama dengan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang fokus pada konservasi Elang Air, Pertamina memberikan dukungan berupa fasilitas untuk pelestarian Elang seperti kandang sanctuary, pusat edukasi, dan fasilitas umum lainnya.

“Kami berharap dengan fasilitas yang lebih lengkap maka proses edukasi dan konservasi Elang Bondol di sini bisa berjalan dengan lebih optimal. Peserta yang ikut acara ini juga bisa membantu menyebarkan informasi mengenai Elang Bondol ke lingkungan yang lebih luas,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua JAAN Benfica menuturkan, program CSR Pertamina sangat membantu untuk peningkatan konservasi dan edukasi Elang Bondol. Hal ini penting, karena Pulau Kotok merupakan pusat konservasi untuk jenis Elang Air saat ini.

“Setiap pusat konservasi membutuhkan kondisi yang berbeda-beda. Di Kamojang ada juga pusat konservasi untuk Elang Darat, namun di Pulau Kotok ini menjadi pusat konservasi untuk jenis Elang Air. Jadi kalau ada Elang Air yang perlu dirawat, maka akan dikirim ke sini,” tambahnya.

Lebih lanjut Dian menjelaskan, kegiatan Eco Camp 2018 di Pulau Kotok merupakan seri pertama dari total tiga seri yang akan dilaksanakan oleh Pertamina MOR III. Seri kedua akan dilaksanakan di Tasikmalaya berupa kegiatan pelestarian Penyu dan seri ketiga akan dilaksanakan berupa pelestarian budaya Baduy.

“Tujuan utamanya adalah mengajak masyarakat dari berbagai lapisan untuk aktif dan terlibat langsung dalam aksi pelestarian. Baik pelestarian keanekaragaman hayati ataupun budaya. Dengan terlibat langsung, maka mereka bisa menyebarkan ke keluarga, teman ataupun melalui media sosialnya,” tutupnya.

Eco Camp seri pertama ini ditandai dengan pelepasliaran Elang Bondol yang dinyatakan sudah sehat dan bisa hidup liar di alam bebas. Berikutnya dilanjutkan dengan transplantasi terumbu karang, hasil kerja sama dengan tim Marinir.•MOR III

Share this post