SAMBOJA – PT Pertamina EP (PEP) terus menjalankan tugas pemberdayaan masyarakat untuk memberikan nilai tambah bagi stakeholder. Salah satunya dilaksanakan melalui PEP Asset 5 Sangasanga Field. Sebanyak 25 orang yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungai Hitam Lestari, ibu-ibu PPK dan masyarakat Desa Kampung Lama, Kecamatan Samboja, mengikuti pelatihan pengolahan pangan berbahan dasar mangrove dan nipah di Kantor Kecamatan Samboja. Pelatihan ini digelar melalui kerja sama dengan Environmental Leadership & Training Initiative (ELTI), Yayasan Tropenbos Indonesia, Blue Forest dan Balitek KSDA Samboja.
Ketua ELTI, Arbainsyah, menuturkan program pelatihan secara umum terbagi atas dua kegiatan yaitu edukasi pelestarian hutan mangrove dan pelatihan aneka olahan buah mangrove. “Kegiatan pelatihan selama 3 hari kedepan akan dilaksanakan secara bertahap. Peserta akan diberikan pengetahuan pentingnya melestarikan hutan mangrove dan pemanfaatan mangrove menjadi berbagai makanan olahan”, ujarnya.
Pelatihan hari pertama peserta dibekali dengan materi pengenalan jenis-jenis mangrove beserta manfaatnya, pengolahan komoditas teh serta keripik mangrove dan ditutup dengan penanaman mangrove di kawasan Sungai Hitam dalam rangka memperingati hari mangrove sedunia yang jatuh pada 26 Juli 2019.
Hari kedua, peserta mendapat pelatihan pengolahan komoditas tepung mangrove dan berbagai macam produk olahan makanan seperti keripik, kue, selai dan teh. Dan hari ketiga ditutup dengan materi leadership dan pengembangan usaha kelompok.
“Tujuan dilaksanakan pelatihan pengolahan mangrove ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk pelestarian lingkungan dan pemanfaatan SDA di Sungai Hitam, utamanya adalah bekantan dan mangrove”, jelas Frans Alexander A. Hukom, Sangasanga Legal & Relation Assistant Manager ditemui di tempat terpisah.
Frans juga berharap kedepannya olahan inovasi produk pangan mangrove ini dapat dijadikan alternatif pekerjaan bagi masyarakat sekitar kawasan Sungai Hitam, “Harapannya dengan pelatihan pengolahan mangrove ini dapat memberikan peluang bagi pengembangan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat melalui inovasi produk pangan dari bagian tumbuhan mangrove.” tutupnya.*PEP