Narasumber memberikan materi dalam Pelatihan Strategi Pengelolaan, Kelembagaan, dan Pemasaran Desa Widata Doudo Edu Green Village yang merupakan program dari Pertamina EP Poleng Field Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream yang diselenggarakan di Pendopo Desa Doudo, Sidayu, Panceng Jawa Timur pada Kamis (7/10/2021). (Foto: Dok. PEP)

Pertamina EP Poleng Field Dorong Desa Doudo Jadi Desa Wisata

PANCENG - Pertamina EP Poleng Field (PEP Poleng Field) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mendorong Desa Doudo menjadi desa wisata pendidikan dan lingkungan, dengan menggelar pelatihan secara offline di Pendopo Desa Doudo pada Kamis 7 Oktober 2021 melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Bekerja sama dengan CARE LPPM IPB, PEP Poleng Field memberikan materi pengelolaan kelembagaan dan pemasaran desa wisata Doudo. Kegiatan pelatihan menghadirkan narasumber dari CARE LPPM IPB diantaranya Agit Kriswantriyono, Surapati, dan Adi Firmansyah serta diikuti oleh 30 orang pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Bumdes Desa Doudo, Kelompok Wong Doudo Craft, Kelompok Olahan Pangan Mbok Doudo, serta kader Desa Doudo lainnya.

Mewakili manajemen Poleng Field, Sr Officer Communication Relation and CID Zona 11, Achmad Setiadi menyampaikan bahwa perusahaan sangat mendukung program pengembangan Desa Wisata Doudo berbasis pendidikan lingkungan.

“Semoga para peserta pelatihan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, sehingga bermanfaat untuk masyarakat Desa Doudo dan masyarakat Gresik pada umumnya,” tambah Setiadi.

Sementara itu, Agit memaparkan langkah pertama untuk mengembangkan desa wisata adalah kajian terhadap potensi daya tarik wisata di Desa Doudo, yang mencakup potensi yang memiliki pasar dan daya tarik wisata, potensi yang mendukung edu ecotourism, dan potensi yang dapat menghasilkan pendapatan.

Lebih lanjut Sekretaris CARE LPPM IPB ini menekankan bahwa sangat penting memperhatikan harapan pengunjung, “Sangat penting menunjukan keramahtamahan (hospitality) masyarakat desa, juga menjaga kebersihan agar pengunjung/wisatawan dapat menikmati alam pedesaan dan merasakan hidup di suasana desa dengan sejumlah adat istiadatnya. Pengalaman lain yang dapat dijual adalah pengunjung tinggal bersama penduduk, tidur di kamar yang sederhana tapi bersih dan sehat dan menyajikan makanan tradisional sebagai hidangan utama sehingga wisatawan merasakan adanya sesuatu yang berbeda dari kehidupan rutinnya,” ujar Agit.

Adi Firmansyah, Ketua Divisi CSR dan Pemberdayaan CARE LPPM IPB, menambahkan materi terkait promosi desa wisata di era digital. “Promosi objek wisata tersebut sangat penting di era digital saat ini, banyak keuntungannya karena secara biaya dapat lebih hemat dan menjangkau konsumen yang lebih luas.  Konten promosi juga dapat dibuat lebih menarik dan interaktif serta efektivitas promosi dapat diukur/dievaluasi secara mudah,” jelas Adi. 

Lebih lanjut, Adi mengatakan bahwa promosi secara digital dapat memanfaatkan website dan berbagai media sosial yang sering digunakan masyarakat, seperti youtube, facebook, instagram, twitter serta tik tok.

Pemerintah Desa Doudo dan peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Melalui Kepala Desa Doudo, Sutomo, masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah mendukung terwujudnya Desa Wisata Doudo.

Program Doudo ini mencakup beberapa Tujuan SDGs, diantaranya Tujuan 11 yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, Tujuan 15 Menjaga Ekosistem Darat, Tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan Tujuan 6 Akses Air Bersih dan Sanitasi. *PEP

Share this post