PALEMBANG – Enam besar kelompok finalis Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) 2021 mempresentasikan hasil pendampingan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Plaju pada Rabu 6 Oktober 2021.
Pendampingan tersebut dilakukan selama satu bulan sejak 5 September 2021 terhadap UMKM binaan yang telah ditunjuk.
Agenda SMEEC yang merupakan kolaborasi antara PT KPI Unit Plaju dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (FISIP Unsri) itu telah digelar sejak 1 Juli lalu, dengan tujuan menggaet mahasiswa sebagai kaum intelek demi mewujudkan kreativitas berwirausaha, menuangkan ide kreatif, dan inovatif.
Keterlibatan enam besar finalis yang tersisa dan berasal dari kampus Unsri dan Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) dalam mendampingi UMKM binaan PT KPI Unit Plaju dimaksudkan memberi wadah latihan bagi para finalis sekaligus memberi dampak langsung bagi pengembangan kreativitas dan inovasi UMKM binaan PT KPI Unit Plaju agar lebih siap menghadapi persaingan bisnis.
Adapun enam kelompok finalis beserta UMKM binaan yang didampingi yaitu Kelompok Nusantara (Kemplang Mari), Kelompok Creative Minority (Perikanan), Kelompok Cuan Ungu Sriwijaya (Jamiah Rizqi Herbal), Kelompok Infinity Team (Anyaman Eceng Gondok), Kelompok Entrepreneur Palembang (Anyaman Meiwa), dan terakhir Kelompok Ignacio (Tempe Plaju Ulu).
Presentasi hasil pendampingan UMKM SMEEC dihadiri oleh Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Plaju Siti Rachmi Indahsari, didampingi sekaligus diberi penilaian oleh Junior Officer CSR & SMEEP Kilang Plaju Ahmad Adi Suhendra. Turut hadir Dosen FISIP Unsri Abdul Kholek dan Yogi Dewandanu, praktisi wirausaha Pempek Beringin yang juga menjadi juri dalam presentasi itu.
“Kolaborasi kita dengan BEM FISIP Unsri dalam event SMEEC ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat energi berwirausaha sebagai upaya memberdayakan UMKM," ujar Rachmi. Menurutnya, pelibatan mahasiswa sebagai peserta juga dimaksudkan demi meningkatkan wawasan dan kreativitas dalam berwirausaha.
"Maka dari itu, kita harapkan lahir analisis yang tajam dari para finalis terhadap metode dan tantangan pengembangan UMKM yang didampingi agar menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Gubernur Mahasiswa (Ketua BEM) FISIP Unsri Iqbal Agung Santoso mengutarakan maksud SMEEC yang diharapkan dapat mengembangkan potensi UMKM. “SMEEC merupakan ajang yang diharapkan dapat mengembangkan potensi dari UMKM dengan menghadirkan mahasiswa yang memiliki semangat masa mudanya," tutur Santos panggilan akrabnya.
Adanya lomba SMEEC ini, menurutnya diharapkan dapat menjadi contoh untuk perlombaan-perlombaan selanjutnya yang melibatkan tiga unsur yaitu mahasiswa, perusahaan dan masyarakat (UMKM).
Berbagai pengalaman dirasakan para finalis saat mendampingi UMKM setelah satu bulan ke belakang. Zaskya Azhara Putri dari kelompok Infinity Team yang mendampingi UMKM Anyaman Eceng Gondok milik Kelompok Melati, menceritakan tantangan yang harus dihadapinya dalam pendampingan. "Jujur, lumayan menguras pikiran sih, kami perlu memutar otak, ternyata masalah di lapangan bukan cuma satu atau dua masalah, tapi kompleks," testimoni Zaskya.
Ia mengakui kelompoknya pun akhirnya harus banyak merombak ide karena menyesuaikan dengan kendala real di UMKM yang dibina. Meskipun begitu, ia merasa terbantu dengan beberapa kali coaching yang dilakukan dan dibekali PT KPI Unit Plaju bersama panitia dari BEM FISIP Unsri.
Cerita lain datang dari Nur Sely Salsabila, kelompok Ignacio yang mendampingi UMKM Tempe Plaju Ulu. Ia mengaku pertama kali mengikuti lomba pengembangan UMKM. "Tentu kita meras excited dengan SMEEC ini, pertama kalinya kompetisi pengembangan UMKM diperlombakan dalam jangka waktu yang lumayan lama, yakni dua bulan," ujar Sely sapaannya.
Ia baru tahu bahwa tidak mudah mengembangkan UMKM, apalagi Kelompok Tempe Plaju Ulu yang ia dampingi terdiri beberapa rumah produksi. "Tidak segambang yang dibayangkan," ujarnya.
Beruntung, Kelompok Tempe Plaju Ulu merespon positif dan kolaboratif. "Mereka mau sharing dan diskusi bareng untuk cari jalan dan ide bersama," sambungnya. Penjualan dan omzet produk Tempe Plaju Ulu pun telah nampak signifikan usai didampingi kelompok Ignacio. Sepanjang September 2021, terjadi 47 penjualan tempe. "Keripik tempe kami bahkan sudah mulai dibeli oleh orang dari luar Kota Palembang," tuturnya.
Inovasi produk berupa nugget tempenya pun mendapat respons positif dari pasar. Laba yang didapat dari penjualan nugget sepanjang periode September dan Oktober yakni sebesar 82% dari modal yang digelontorkan. Sely mengutarakan bahwa timnya akan berfokus lagi pada pemasaran baik secara langsung maupun online.
Selepas ini, Deri yang mewakili panitia mengatakan bahwa akan ada presentasi final sebagai penentuan tiga besar kelompok yang keluar sebagai juara. "Selanjutnya, keenam finalis ini akan ikut presentasi final sebagai penentuan akhir," ujarnya. Ia melanjutkan, juara SMEEC akan diumumkan pada acara puncak berupa seminar nasional pada 28 atau 29 Oktober mendatang.
Program SMEEC yang digarap secara kolaboratif oleh PT KPI Unit Plaju dan BEM FISIP Unsri ini mendukung tercapainya tujuan kedelapan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, target yang dicapai adalah target 8.3 yakni menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan.
PT KPI Unit Plaju pun dengan demikian telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance) dalam memberikan ruang dan menciptakan wahana berdaya di tengah pandemi Covid-19. *RU III