Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani melihat kerajinan daur ulang dari sampah saat peluncuran acara “Rembug Akur Ngopi Bayar Pakai Sampah” di Kampung Kreasi, Sidokumpul, Gresik pada Rabu (2/6/2021). (Foto: Dok. PTPL)

Pertamina Lubricants Kembangkan Program CSR Ngopi Bayar Pakai Sampah

GRESIK - Pertamina Lubricants melalui salah satu pabrik pelumasnya, Production Unit Gresik (PUG) bersama Pemerintah Daerah Gresik melakukan kegiatan Rembug Akur Ngopi Bayar Pakai Sampah dan meluncurkan Kampung Kerajinan Daur Ulang serta Edukasi Urban Farming (Kreasi) di Kopi Sampah Kelurahan Sidokumpul pada Rabu, 2 Juni 2021.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meresmikan Kampung Kreasi bersama Manager Production Unit Gresik Pertamina Lubricants Dody Aditya dengan harapan mampu menjadi pilot project kampung eduwisata di kampung ini dan dapat diadopsi di wilayah lain atau lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dody Arief Aditya menyampaikan bahwa Pertamina Lubricants memiliki komitmen tinggi untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat di sekitar wilayah operasi dengan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Salah satunya adalah bersinergi untuk pengembangan kampung ini melalui Program CSR yakni Ngopi Bayar Pakai Sampah sebagai bentuk komitmen untuk mulai mengurangi penggunaan plastik maupun sampah lapak di lingkup masyarakat.

Dody menuturkan sejak dikembangkan inovasi program Ngopi Bayar Pakai Sampah di Kedai Kopi Sampah dari tahun 2019 ini, maka turut aktif dalam mengurangi jumlah sampah kering di wilayah Kelurahan Sidokumpul. Tercatat di tahun 2020, berhasil menyumbang jumlah pengurangan sampah yang ke TPS sebesar 1 ton sampah kering atau 0,082 % dari jumlah sampah keseluruhan di Kelurahan Sidokumpul.

“Melalui kegiatan Rembug Akur ini juga, kami siap membantu warung kopi lainnya untuk mereplikasikan Program Ngopi Bayar Pakai Sampah yang berada di berbagai wilayah Kabupaten Gresik," lanjut Dody.

Selain itu untuk mengembangkan daya tarik konsumen di kegiatan Ngopi Bayar Pakai Sampah, dikembangkan jenis penukaran yang ditawarkan berupa penukaran terhadap produk pelumas Pertamina. Walaupun membutuhkan tabungan sampah hingga 15 kg, diharapkan melalui ini masyarakat semakin termotivasi dalam pengurangan sampah.

"Kampung ini merupakan hasil karya yang lahir melalui kolaborasi dan sinergi hebat dari Karang Taruna, industri, pemerintah, dan masyarakat,” tutup Fandi. *PTPL/IN

Share this post