Pekerja Pertamina mengajarkan baca tulis dengan metode montensorri kepada siswa di Dusun Cindakko, Bontosomba, Tompobulu, Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Dok. MOR VII)

Pertamina Mandirikan Desa Cindakko di Maros Sulawesi Selatan

MAROS – Pertamina berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip Environmental Social Governance (ESG). Prinsip tersebut diimani sangat kuat karena perusahaan akan tumbuh beriringan dengan lingkungan dan komunitas sosial dengan memperhatikan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.

Salah satu implementasi ESG dilaksanakan oleh unit bisnis Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hasanuddin Makassar yang berlokasi di Kabupaten Maros dengan memberikan pendampikan kepada salah satu daerah 3T, Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros sejak tahun 2018 dengan memulai pendidikan literasi untuk warganya.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Laode Syarifuddin Mursali mengatakan dalam rilis yang diterima Energia News pada 16 Juni 2021, bahwa bentuk intervensi yang diberikan Pertamina meliputi pelatihan dan pendampingan berkelanjutan sampai produk hasil bumi tersebut bisa berdaya guna lebih. Dusun Cinddako belum teraliri listrik, Pertamina merencanakan Pengembangan Solar Panel dan Pembangkit Listrik Teknologi micro-hydro dengan mengandalkan cahaya matahari dan debit aliran sungai yang berlebih.

“Visi kami adalah Cindakko Menyala. Selain Menyala dalam arti harfiah, Menyala juga akronim dari Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam dan Lengkap Nutrisi Warganya.”

Dalam kurun 2 Tahun Terakhir, Pertamina melanjutkan komitmennya dengan mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada di daerah tersebut melalui pemberdayaan masyarakat terkait budidaya Lebah Madu,Home Industry Gula Aren dan Budidaya Kopi Arabica dan Robusta.

Potensi Madu Hutan yang mampu dihasilkan mencapai 1 Ton pada musim panen besar (Agustus - Oktober). Vegetasi pendukung yang ada pun beragam dengan jenis spesies Lebah Madu Hutan (Apis Dorsata dan Apis Cerana) dan Lebah Trigona (Tetragonula Biroi). Pemanenan dilakukan dengan metode panen lestari dengan meninggalkan 1/4 sarang lebah agar koloni lebah kembali terbentuk.

Total bantuan CSR yang sudah digelontorkan untuk Program Cindakko Menyala ini mencapai 285 Juta Rupiah. Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDG’s) Poin 8 Pengembangan Ekonomi dan Poin 12 Konsumsi Bertanggungjawab.

Sulaiman, Kepala Dusun Cindakko mengatakan bahwa kehadiran Pertamina membawa perubahan bagi warga Dusun Cindakko yang beranggotakan 114 KK ini. “Warga menjadi paham bagaimana menanam pohon dan kopi, budidaya lebah madu, panen lestari madu hutan (Apis Dorsata), dan mengolah gula aren. Desa kami karena di pelosok dan tidak ada listrik dan jaringan sama sekali jadi tidak ada akses informasi masuk,” ujar Sulaiman.

Sulaiman berharap pendampingan dilaksanakan bertahap dan berkelanjutan karena keterbatasan literasi informasi, warga desa tidak bisa menerima informasi secara cepat. *MOR VII/IN

Share this post