JAKARTA - Kepedulian Pertamina terhadap kelompok rentan COVID-19 terus dilakukan pada bulan suci Ramadan. Kali ini, Pertamina menyalurkan bantuan untuk Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara (PSBN) Cahaya Batin dan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1, Jakarta Timur, Sabtu (16/5).
"Ini merupakan bagian dari kegiatan Pertamina Peduli di bulan Ramadan. Selain menyasar panti asuhan, kami juga memberikan bantuan untuk kelompok disabilitas dan lansia yang tinggal di panti disabilitas dan panti wreda. Mereka termasuk ke dalam kelompok yang rentan terserang COVID-19 dan membutuhkan bantuan kita,” jelas Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita
Di kedua panti tersebut, Pertamina menyerahkan paket sembako dan vitamin, hygiene kit, paket alat kebersihan, perlengkapan ibadah, makan siap santap, paket pemberdayaan panti, serta penyemprotan disinfektan di area tersebut.
“Kami berharap, bantuan ini dapat meningkatkan imunitas tubuh para penghuni panti dan tetap menjaga produktivitas mereka melalui pemberdayaan walaupun tetap di dalam panti,’ tambahnya.
Arya menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada kedua panti tersebut merupakan bagian dari program bertajuk Energi Energi Tulus Tak Berhenti yang digulirkan Pertamina selama bulan Ramadan.Tahun ini, Pertamina Group memberikan bantuan dalam berbagai bentuk senilai Rp17,2 miliar yang didistribusikan kepada 28 panti asuhan, 4 panti atau lembaga disabilitas dan enam panti wreda.
Kepedulian Pertamina tersebut mendapatkan apresiasi dari Kepala Satuan Pelaksana Pembinaan Sosial di Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara (PSBN) Cahaya Batin Sita Kusuma Wardani. "Terima kasih banyak atas bantuan Pertamina. Semoga ke depannya hubungan silaturahim ini tetap terjaga. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak panti karena dapat mengembangkan potensi mereka,” ucap Sita.
Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1, Cipayung, Jakarta Timur, Tarmijo Damanik pun menyambut baik dukungan yang diberikan Pertamina. "Kepedulian yang ditunjukkan Pertamina sangat berarti bagi kami di tengah pandemi ini karena kami termasuk kelompok rentan tertular COVID-19," ungkap Tarmijo.*HM