Tuban - Salah satu rumah berwarna putih di seberang masjid pojok Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban, Jawa Timur, dalam sebulan terakhir meningkat aktivitasnya. Dua kelompok wanita yang tergabung dalam sebuah komunitas Rumah Jahit, tampak penuh semangat mengasah keterampilannya menjahit pakaian alat pengaman diri (APD) dan masker COVID-19.
Menurut Kepala Desa Rahayu Iman Iughuzali, komunitas tersebut tidak hanya berasal dari Desa Rahayu saja, namun ada perwakilan dari Desa Bulurejo, Kebonagung, dan Desa Soko yang semuanya merasakan dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini.
Komunitas Rumah Jahit ini adalah binaan PT Patra Drilling Contractor (Pertamina PDC) yang beroperasi di wilayah ini melalui program pemberdayaan masyarakat. Direktur Utama Pertamina PDC Teddyanus Rozarius berkesempatan meninjau langsung Rumah Jahit yang menjadi tempat dibinanya ibu-ibu rumah tangga, pada Jumat 14 Agustus 2020.
“Saya berharap program ini dapat membantu memulihkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di keempat desa ini,’’ ujarnya.
Teddy menambahkan, “Ini adalah salah satu bentuk kepedulian yang diwujudkan dalam program pemberdayaan masyarakat, pendampingan dan penyediaan sarana prasarana kepada kelompok usaha pembuatan masker dan baju APD, serta masyarakat terdampak COVID-19.”
Melalui program pemberdayaan masyarakat, Pertamina PDC mengajak warga masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang terdampak pandemi COVID-19 untuk aktif dan semangat mencari peluang usaha seperti pembuatan APD baju hazmat dan masker.
Pembuatan tersebut tidak hanya produksi saja, melainkan juga pendampingan, manajemen pemasaran dan pengembangan bisnisnya. Kelompok usaha ini nantinya diharapkan bisa berkembang dan mandiri.
Corporate Secretary Pertamina PDC Budhi Kristianto mengungkapkan bahwa melalui program PDC Peduli CSR tersalurkan tepat sasaran dan menjawab persoalan-persoalan yang dialami masyarakat.
“Nantinya, kelompok itu selain mendapatkan pendampingan juga akan diarahkan dalam penguatan branding hingga manajemen bisnisnya. Harapannya kegiatan ini berkelanjutan,’’ jelas Budhi.
Yanti (35), salah satu ibu rumah tangga yang menjadi bagian dari kelompok ini mengaku sangat senang mendapatkan pengalaman baru dari PDC.
“Disini saya diajarkan mulai dari membuat pola, menggunting, obras dan menjahit juga diajarkan untuk kedepannya pengembangan usaha. Jadi nanti kami diajarkan juga mandiri, tidak terus-terusan berganting dari Perusahaan,” papar Yanti yang kesehariannya berjualan kelontong dan menerima jasa jahit.
“Bersama ibu-ibu lainya, saya berharap ingin lebih baik dari kemarin, dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu hasil produksi kami dapat berguna bagi tim medis serta masyarakat,” harapnya.
Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Rahayu, bahwa hasil industri rumahan warga Kecamatan Soko tersebut sudah mulai mendapatkan pasar lokal.
“Tentu saja seiring dengan berjalannya waktu, keterampilan masyarakat meningkat sehingga mampu melakukan peningkatan kualitas dan diversifikasi produk agar produksinya mampu diserap pasar lebih luas lagi,” pungkas Iman. *PDC/HM