Pertamina Peduli Karya Anak Luar Biasa

7-CSR DenpasarDENPASAR - Pertamina menga­dakan Konferensi Anak Luar Biasa (KARSA) bagi siswa-siswi serta guru-guru sekolah luar biasa dari beberapa daerah di wilayah Provinsi Bali. Kegiatan yang berlangsung pada 3-4 Juni 2016 di Denpasar ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi Bali, Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Dinas Sosial Provinsi Bali, guru-guru serta siswa-siswi Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Direktur Utama Pertamina.

 

Konferensi Anak Luar Biasa (KARSA) adalah program pemberian bantuan, pembelajaran, pendidikan, dan pembinaan kepada guru dan siswa sekolah luar biasa dari Program PKBL Pertamina di beberapa daerah di wilayah Provinsi Bali. Bantuan tersebut berupa pelatihan bagi orang tua dan guru dari anak-anak difabel agar mereka sa­dar bahwa anak-anaknya ber­hak untuk mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya layaknya anak-anak normal lainnya.

 

“Kegiatan pelatihan ini adalah peran serta dan tang­gung jawab Pertamina terhadap pembangunan ma­syarakat Indonesia dengan memperhatikan pendidikan anak-anak luar biasa. Se­moga pelatihan ini dapat meningkatkan pendidikan anak-anak luar biasa agar mereka bisa belajar lebih baik serta meningkatkan pe­ngetahuan masyarakat dalam menjaga dan mendidik anak-anak luar biasa,” kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina.

 

Pada kesempatan yang sama Pertamina juga me­nyerahkan bantuan sebesar Rp. 1.764.543.500 dalam ben­tuk Sarana Peralatan Penunjang Pendidikan ba­gi Sekolah luar Biasa di Wilayah Bali, sebagai bentuk dukungan dan perhatian bagi anak-anak luar  biasa.

 

Pelatihan dengan tema “Membuat Anak-Anak Luar Biasa Menjadi Luar Biasa” ini menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli di bidang pendidikan anak luar biasa, seperti Djaja Rahardja – Dosen Ahli Pendidikan Anak Tunanetra dengan spesialis Orientasi dan Mobilitas, Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Lifya Sofyan – Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Berprestasi Tingkat Nasional, Kak Seto Mulyadi – Psikolog Anak dan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, dan Dewi Yull – artis dan ibu yang memiliki anak difabel.

 

Selain mengadakan pe­latihan, melalui Konferensi Anak Luar Biasa (KARSA) ini pula, Pertamina juga mem­berikan Penghargaan KARSA. Penghargaan KARSA ini diberikan kepada anak-anak difabel dengan masing-masing prestasi yang dimilikinya agar menjadi inspirasi bagi anak-anak difabel lainnya untuk terus maju dan pantang menyerah.

 

Peraih penghargaan KARSA ini adalah Stephanie Handojo, Agus Ngaimin, Ni Nengah Widiasih, Setiyo Budi Hartanto, Dian David Michael Jakobs, Noni, dan Heni Candra Hidayah. Mereka adalah para difabel yang su­dah memiliki prestasi dari bidang olahraga, seni, dan pendidikan yang telah mendapatkan penghargaan maupun medali, baik di tingkat nasional maupun internasional.

 

“Anak-anak Indonesia apapun keadaannya adalah energi negeri ini, yang mem­berikan inspirasi untuk hi­dup yang lebih baik. Adalah tugas bersama bagi Bangsa Indonesia untuk melindungi, mendidik, dan memelihara anak-anak agar mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang kuat, tangguh, ser­ta berkualitas dalam meng­hadapi tantangan masa de­pan demi kelangsungan bang­sa dan negara,” tutup Dwi Soetjipto.•DSU

Share this post