TUBAN – Upaya mendukung pembangunan proyek kilang Tuban, PT Pertamina (Persero) melalui sub-holding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyalurkan bantuan program bina lingkungan yang ditandai Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Bina Lingkungan Proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban, di Pendopo Kridomanunggal, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Senin, 23 November 2020.
Adapun beberapa program dalam perjanjian tersebut, salah satunya program untuk mendorong pemulihan lingkungan pesisir melalui Penanaman dan Penghijauan Tanaman Mangrove di Desa Jenu, Mentoso, dan Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Program itu bekerja sama dengan Yayasan Mangrove Center.
Tak hanya itu, di Desa Mentoso, Kaliuntu dan Beji, Kecamatan Jenu, Pertamina juga memberikan bantuan premi asuransi jiwa dan kecelakaan kepada 552 kepala keluarga, hal tersebut untuk mendukung aktivitas nelayan terdampak reklamasi dari Proyek NGRR.
Corporate Secretary Sub-holding Refining & Petrochemical KPI Ifki Sukarya mengatakan, program itu merupakan komitmen perusahaan untuk tetap memperhatikan lingkungan yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs, yakni penanganan perubahan iklim dan menjaga ekosistem laut.
“Penanaman mangrove dan cemara merupakan upaya penghijauan di pesisir pantai yang terbentang dari Desa Jenu, Mentoso dan Purworejo. Nantinya akan dilakukan sejak proyek dikerjakan,” kata Ifki.
Dia berharap, saat sudah terbangun kilang, upaya penghijauan tersebut dapat memberikan fungsi ekologis, “Selain menyerap karbondioksida dapat mendukung pengembangbiakan biota laut seperti udang, kepiting dan lain-lain yang dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Ifki menambahkan, terkait bantuan asuransi jiwa, hal itu merupakan upaya Pertamina untuk melindungi para nelayan dari dampak kecelakaan selama menjalankan aktivitas sehari-harinya.
President Director PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Kadek Ambara Jaya menambahkan, program bina lingkungan diharapkan sebuah langkah awal menjadikan masyarakat Tuban sebagai tuan rumah dalam memajukan kotanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tuban Fathul Huda menyampaikan, angka kemiskinan di wilayahnya termasuk tinggi, sehingga sangat memerlukan bantuan yang sifatnya berkelanjutan, diharapkan ada upaya-upaya untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat.
“Kami harapkan proyek ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat, terutama nelayan kami yang di ring satu proyek Tuban. Program asuransi tidak hanya sampai disini, tapi juga dipikirkan program keberlanjutannya sampai para nelayan menjadi mandiri,” ujar Fathul.
Senada dengan Fathul, Ketua Koperasi Wanita Barokah Jaya Muzayanatin berharap, asuransi tersebut dapat membantu meringankan beban nelayan dengan tingkat kecelakaan kerja relatif tinggi.
"Para penerima manfaat asuransi merupakan nelayan tradisional yang pergi sendiri atau dua orang lainnya. Biasanya kecelakan kerja yang dialami karena terkena mesin, jarring, bahkan tenggelam ke laut dan tak tertolong, padahal mereka adalah kepala keluarga," katanya.
Proyek pembangunan Kilang Tuban ini merupakan salah satu proyek strategis nasional, yang merupakan penugasan pemerintah, dimana pelaksanaannya dipercayakan kepada KPI dan Rosneft.
Nantinya, Kilang Tuban akan terintegrasi dengan kilang petrokimia, yang mempunyai kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300.000 barel per hari dan produksi petrokimia mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa).
Proyek besar tersebut tentunya akan memberikan nilai positif bagi Kabupaten Tuban karena menciptakan multiplier effects, selain itu, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditargetkan cukup tinggi, yaitu minimal 40 persen, dan penyerapan tenaga kerja lokal yang terdidik. *KPI/HM