Pertamina Sulawesi Peduli Korban Bencana Banjir Manado

SPP_CSR_ManadoMANADO - Pekerja Pertamina Region VII, Sulawesi peduli bencana banjir bandang Manado. Kepedulian ter­sebut  dibuktikan dengan penyerahan bantuan berbagai bahan kebutuhan, baik pa­ngan maupun sandang di empat lokasi terparah, pada awal Februari lalu.

 

“Serikat Pekerja Selebes dan Persatuan Wanita Patra (PWP) Region VII Sulawesi mengumpulkan dana yang selanjutnya dibelikan berbagai bahan kebutuhan seperti beras, minuman, selimut, springbed, lemari, peralatan mandi dan lainnya,” kata Ketua Serikat Pekerja Selebes MOR VII Sulawesi, MJ Muliahati di Manado, Sabtu.

 

Keempat lokasi yang mendapat bantuan, yakni Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kelurahan Paal IV, Kecamatan Tikala, Kelurahan Perkamil Kecamatan Paal Dua, serta Keluruhan Singkil Kecamatan Singkil Manado.

 

Ketua Persatuan Wanita Patra Region VII Sulawesi, Ira Dani Adriananta mengatakan, bantuan ini merupakan wujud kepedulian dan rasa sepenanggungan dengan korban bencana di Manado. “Kami  turut prihatin dan merasakan penderitaan masyarakat yang menjadi korban bencana,” kata Ira.

 

Sementara Senior Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi, Taufikurachman mengatakan, bantuan ini merupakan tahap ketiga yang diberikan jajaran Pertamina.

 

“Sebelumnya kami sudah menyalurkan bahan makanan, pakaian dan obat-obatan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang sedang tertimpa bencana,” kata Taufikurachman.

 

Sebelumnya, Pertamina telah menyalurkan 5.000 tabung elpiji 3 kg beserta kompor dan regulator, karena hampir semua korban banjir bandang Manado kehilangan peralatan masak tersebut.

 

Camat Tikala, Kota Ma­nado, M. Sofyan seusai me­nerima bantuan sangat berterima kasih kepada Pertamina atas kepedulian terhadap korban bencana banjir Manado.

 

“Kelurahan Paal IV merupakan daerah terparah.Bukan hanya ketinggian air mencapai atap rumah, tetapi air banjir sangat deras sehingga puluhan rumah yang ada di bantaran sungai hancur terbawa arus,” kata M Sofyan.

 

Hal senada juga disampaikan Lurah Perkamil, Richard Mantik. Menurutnya, sebagian besar korban tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka karena banjir datang secara tiba-tiba. Karena itu, apapun bentuk bantuan diberikan akan sangat membantu masyarakat korban banjir.

 

Banjir bandang menerjang Kota Manado dan sekitarnya pada 15 Januari 2014 lalu yang menyebabkan 11 kecamatan tergenang air, dan 19 korban meninggal.• manado.antaranews.com-MORVII

Share this post