BANDUNG - Gina Adhityalugina, dengan bangga menunjukkan produk pouch kulit berlabel "Gammara". Perempuan asal Bandung itu percaya diri produknya akan siap bersaing di pasar lokal maupun mancanegara.
Puluhan model pouch, tas dan aneka kerajinan berbahan kulit dengan gaya kasual gencar dipasarkan baik melalui penjualan online maupun berbagai ajang pameran secara mandiri.
Hari ini, Gina semakin mantap. Dirinya yakin pemasaran produknya akan semakin luas dan dikenal, setelah menjadi mitra binaan Pertamina.
"Namanya usaha, selain perlu suntikan modal, kami juga menaruh harapan pada Pertamina agar dapat membimbing kemajuan usaha kami serta membantu peluang pasar hingga ke mancanegara," katanya.
Gina, untuk pertama kalinya mengajukan peminjaman modal kerja usahanya melalui Program Kemitraan (PK) PT Pertamina (Persero), melalui Marketing Operation Region (MOR) III, Jawa Bagian Barat.
Suntikan modal pertama yang didapat sebesar Rp 40 juta. "Syaratnya mudah dan prosesnya relatif cepat," ujar warga yang tinggal di Jalan Ligar Ayu, Kelurahan Cigadung, Bandung ini.
Bandung dikenal dengan industri kreatifnya. Tak heran, dari 20 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang lolos persyaratan pengajuan modal dari kota Paris Van Java itu, kebanyakan bergerak di kerajinan dan konveksi.
Seperti Dani Dania yang memiliki usaha knitwear atau baju rajut berlabel “Keycoz Knit”. Usaha yang digeluti secara turun temurun itu menghasilkan produk baju rajutan yang tak kalah bersaing dengan produk berlabel mancanegara.
Kali ini Dani mendapatkan pinjaman modal pertama sebesar Rp 30 juta. "Modal tambahan ini akan saya investasikan untuk pembelian mesin," ungkapnya.
Selain itu, Pertamina juga menyalurkan modal bagi petani, peternak, usaha makanan ringan, serta perdagangan dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat.
"Kali ini pengajuan kredit yang kedua, buat nambah bahan baku dan fasilitas produksi," ujar Yuni Juariyah yang memiliki usaha makanan khas borondong dan rengginang.
Penyaluran modal ini, merupakan wujud nyata Pertamina sebagai BUMN yang turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi menengah dan masyarakat sebagaimana tertuang dalam pasal 2 UU BUMN No.19 Tahun 2003.
Dewi mengatakan, khusus UMKM di wilayah Bandung dan sekitarnya, hari ini telah digulirkan pinjaman modal sejumlah Rp 690 juta.
Selama bulan Februari Pertamina telah menghulirkan suntikan modal bagi UMKM di Jakarta, Tangerang, Cianjur, Garut, Tasikmalaya sebesar Rp 2,1 miliar lebih. Sedangkan untuk tahun 2020 ini, di wilayah MOR III Jawa Bagian Barat yang meliputi provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, akan digulirkan bantuan modal yang mencapai Rp 18 miliar.
"Bantuan modal tersebut terbuka bagi semua pemilik UMKM yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, perdagangan, industri, jasa dan lain-lain dengan aset maksimal 500 juta rupiah," jelas Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication & CSR – MOR III.
Dewi menambahkan dengan menjadi Mitra Binaan Pertamina, akan mendapat banyak keuntungan, dengan persyaratan yang mudah dipenuhi. Untuk informasi lengkap mengenai Program Kemitraan Pertamina, dapat dilihat di website www.pertamina.com/id/PKBL.*MOR III