RU V Gelar Malam Puisi Perjuangan di Rumah Cagar Budaya

7-CSR RU5 Press ReleaseBALIKPAPAN– Sebagai ben­tuk pemberdayaan masya­rakat di sekitar wilayah penunjang industri Refinery Development Master Plan (RDMP), Refinery Unit (RU) V terus menunjukkan ko­mitmennya dalam membina Rumah Cagar Budaya Balikpapan. Dalam mengelola Rumah Cagar Budaya (RCB), RU V yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota dan Komunitas Sejarah Balikpapan, terus menyusun program-program guna me­ngembangkan RCB se­bagai objek wisata yang di­kenal masyarakat. Setelah mengusung program Merah Putih di RCB dalam momen HUT ke-71 RI, pada 23 Sep­tember 2016, RU V Ba­likpapan bekerja sama de­ngan Komunitas Malam Puisi, Dahor Herritage dan Kelas Balikpapan Mengajar menggelar program aktivasi RCB yang bertajuk “Malam Puisi Perjuangan”, di area Ru­mah Cagar Budaya, Balik­papan.

 

Pada kesempatan ter­sebut, RU V mem­be­rikan apresiasi berupa Pa­ket Merah Putih kepada Koesman, perwakilan pejuang Balikpapan yang hadir. Dian Hapsari Firasati selaku Area Manager Communications & Relations RU V meng­ung­kapkan Pertamina sangat peduli dalam  memelihara nilai historis di wilayah Balikpapan.Salah satunya melalui pem­binaan Rumah Cagar Bu­daya Balikpapan yang se­jak Juni 2016 telah dibuka untuk umum. “Pertamina akan terus mendukung jalannya kegiatan-kegiatan edukasi dan rekreasi di Rumah Cagar Budaya Balikpapan. Kami percaya, ke depannya RCB dapat menjadi objek wisata yang menjadi kebanggaan kota Balikpapan,” ungkap Dian Hapsari.

 

Disaksikan ratusan pasang mata, acara malam itu benar-benar menyita perhatian masyarakat baik pencinta sastra maupun masyarakat umum. De­ngan mengusung tema per­juangan, malam itu 12 peserta baik muda maupun tua, mendeklamasikan puisinya secara bergantian dengan penuh semangat. Rudiansyah, Humas Dahor Heritage Balikpapan mengatakan, malam puisi ini dibuat khusus untuk memberikan ruang kepada Komunitas Malam Puisi Balikpapan serta masyarakat umum yang memiliki minat di bidang sastra khususnya puisi. “Tema yang diusung adalah perjuangan, ini diambil karena masih berhubungan dengan Hari Kemerdekaan RI  dan Hari Kesaktian Pan­casila pada 1 Oktober,” katanya.

 

Ke depannya, ia berharap rumah cagar budaya tersebut dapat dijadikan sarana bagi siapa saja, baik komunitas maupun masyarakat umum di Balikpapan yang ingin menyalurkan ke­giat­annya baik seni atau bu­daya.•Keishkara

Share this post