SURABAYA - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus kembali menyalurkan bantuan modal sebesar Rp 2,13 miliar melalui Program Kemitraan kepada 25 UMKM Binaan yang berada di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Penyaluran tersebut dilaksanakan pada Senin, 19 Oktober 2020.
Program Kemitraan (PK) berupaya mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bangkit dari tekanan ekonomi akibat Pandemi, hal itu menjadi komitmen Pertamina untuk mendukung program Pemerintah, yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Nurial Fauziah, pemilik UMKM Toko Lely yang bergerak di penjualan Sembako menyampaikan bahwa Program Kemitraan dari Pertamina sangat membantu keberlangsungan usahanya.
“Apalagi saat pandemi COVID-19 seperti ini, awalnya bingung menjalankan usaha karena modalnya sudah habis. Ketika tahu bahwa Pertamina memiliki Program Kemitraan akhirnya saya mencoba untuk berpartisipasi dan responnya sangat baik,” ujarnya.
Ia berharap, hal itu merupakan langkah awal untuk keberlangsungan bisnisnya, yang nantinya akan mendapatkan pengalaman lebih baik serta akses pelatihan dan pemasaran produk agar lebih luas dan dikenal oleh masyarakat.
Executive General Manager Pertamina Regional Jatimbalinus C.D. Sasongko menyampaikan, Pertamina memahami pelaku UMKM berisiko tidak dapat melanjutkan usahanya di saat pandemi COVID-19 yang belum menunjukkan tren penurunan.
“Dengan adanya bantuan akses permodalan, UMKM binaan Pertamina bisa mendapatkan pendampingan dan bimbingan dalam menyiasati pengelolaan model usaha untuk menjadi lebih tangguh,” ujar Sasongko.
Selain menyalurkan pinjaman modal dengan jasa administrasi sangat ringan, Pertamina juga memberikan pola pendampingan, pembinaan, pelatihan yang terarah.
“Serta pemberian fasilitas promosi dan pengembangan pasar dalam ajang pameran sebagai upaya agar mitra binaan Pertamina dapat tumbuh dan berkembang,” tambahnya
Selain Program Kemitraan yang bersifat umum, Pertamina juga menginisiasi Program Pinky Movement sebagai inovasi dalam pembiayaan dan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan UMKM terutama bagi sektor yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.
“Hingga hari ini, Pertamina telah menyalurkan Rp2.985.000.000 untuk 43 Mitra Binaan Program Kemitraan Pinky Movement di Jawa Timur dan Bali,” jelas Sasongko.
Pinky Movement sendiri mempunyai fokus utama, yakni UMKM dan pangkalan Elpiji yang dalam menjalankan usahanya masih menggunakan atau menjual Elpiji Subsidi 3 Kg agar lebih mandiri sehingga beralih menggunakan atau menjual produk Elpiji nonsubsidi, yaitu Bright Gas 5.5 Kg atau 12 Kg.
“Selain itu, Program Pinky Movement akan mengedukasi pelaku UMKM dan masyarakat agar penyaluran LPG menjadi tepat sasaran. Program Pinky Movement sendiri sudah memperoleh apresiasi secara nasional, menyabet penghargaan dari International Council for Small Business (ICSB) Indonesia Presidential Award 2020,” tambah Sasongko.
Pada tahun 2019 lalu, Pertamina MOR V telah menyalurkan dana PK sebesar Rp 23.3 miliar. “Sedangkan pada tahun ini hingga Oktober 2020, Pertamina telah menyalurkan bantuan permodalan sebesar lebih dari Rp 14 miliar kepada 191 Mitra Binaan untuk pengembangan UMKM. Mitra binaan ini tersebar di 4 Provinsi yang berada di wilayah MOR V,” tutup Sasongko. *MOR V/HM