Beragamnya kegiatan yang wisata bahari di Bontang Kuala memacu Karang Taruna MASKAPEI untuk berkiprah lebih bagi kemajuan wilayahnya. Bersama kelompoknya, Zulkarnaen menduplikasi wisata mangrove di Bintan, Kepulauan Riau. Dengan dukungan dana Badak LNG dan keterlibatan Balai Taman Nasional Kutai (TNK), keduanya membangun infrastruktur wisata, mempersiapkan perahu, dermaga sungai, pusat informasi, merintis pemasaran, dan mempersiapkan sumber daya menjadi tour guide.
Diakui olehnya, keberadaan Bontang Kuala Ecotourism ini memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah sekitarnya.Salah satunya tercipta kesempatan kerja bagi para oemuda Bontang Kuala yang tadinya tidak memiliki pekerjaan, bisa menjadi tour guide dan pembimbing snorkling.
Terbukti jumlah pengunjung yang berwisata ke Bontang Kuala Ecotourism ini paling sedikitnya 100 orang dalam sebulan, dengan omzet sekitar Rp 20 juta per bulannya. Hasil dari omzet tersebut digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan kawasan wisata Bontang Kuala Ecotourism dan sisanya untuk dibagi kepada para anggota MASKAPEI dan sumber daya tour guide.•