Taizhou, China – Pertamina menambah kembali armada kapal milik dengan diresmikannya kapal pengangkut LPG Fully Pressurized ukuran 5.000 m3 yang diberi nama ‘Gas Ambalat’, untuk menunjang kegiatan distribusi LPG domestik Indonesia.
Delivery ceremony dihadiri oleh Senior Vice President Shipping Mulyono, pada 5 September 2014, di galangan kapal Taizhou Wuzhou Shipbuilding Co., Ltd, Zhejiang, China.
Kapal LPG Gas Ambalat merupakan kapal ke-5 Gas Fully Pressurized yang dibuat di galangan yang sama. Empat kapal sebelumnya, yaitu Gas Arimbi ( 5.000m3), Gas Arjuna (3.500m3), Gas Attaka (3.500m3) dan Gas Arar ( 3.500m3). Gas Ambalat akan menjadi kapal miilik Pertamina yang ke-63 dari total 191 kapal yang dioperasikan dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri. Khusus untuk angkutan kapal LPG, Gas Ambalat merupakan kapal gas ke-9 yang dimiliki dan dioperasikan oleh Pertamina.
Gas Ambalat yang memiliki bobot mati sekitar 3.790 DWT akan segera melakukan pelayaran perdana dari China menuju Indonesia dengan diawaki oleh pelaut terbaik yang semuanya berkebangsaan Indonesia. Selanjutnya Gas Ambalat ditargetkan melaksanakan gas trial di terminal LPG Pertamina Tanjung Uban pada awal bulan Oktober 2014 untuk bisa masuk operasi armada milik Pertamina Shipping dan melayani jalur distribusi gas nasional.
Proses pembangunan kapal Gas Ambalat yang tepat waktu dan didukung oleh standar safety dan LPG cargo handling equipment berstandar Eropa ini sebagai bukti komitmen Pertamina dan pihak Galangan kapal untuk bekerja efektif dan profesional.
Kapal yang telah mendapatkan BV (Bureau Veritas-Prancis) Class certificates per tanggal 30 Agustus 2014 ini dibangun dalam waktu 15 bulan terhitung dari pelaksanaan steel cutting pada bulan 28 Mei 2013 lalu.
Target distribusi energi nasional khususnya LPG yang diemban Pertamina tidak hanya membutuhkan armada kapal yang efisien, efektif, dan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi saja, tetapi juga membutuhkan kapal yang environmental friendly, yang mampu menunjukkan positioning Pertamina sebagai salah satu pelaku bisnis transportasi laut yang berkualitas.
Melalui desain green ship, kelengkapan peralatan yang berdampak positif terhadap lingkungan seperti ballast water treatment plan, ship energy efficiency management plan, oil discharge monitoring, fuel Oil requirement IMO tier II dan sertifikasi kapal pelengkapnya mampu membuat kapal ini memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi untuk kapal LPG sekelas Fully Pressurized di pasaran Internasional.
Keputusan manajemen Pertamina dalam pengembangan usaha penguatan armada milik diyakini akan dapat meningkatkan efisiensi biaya transportasi migas dengan target untuk dapat memberikan margin lebih besar bagi peningkatan revenue per liter perusahaan. Total cost biaya transportasi menjadi salah satu andalan Pertamina dalam persaingan global di bisnis hilir Migas (profitable downstream).•SHIPPING