JAKARTA – Setelah melalui proses seleksi yang ketat terhadap 2.214 karya peserta Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2019, baik dari cetak, online maupun elektronik, akhirnya ditetapkan 35 pemenang dari 10 kategori yang diperlombakan. Penyerahan penghargaan dilakukan pada Malam Anugerah Jurnalistik Pertamina 2019, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, (13/12).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengucapkan selamat kepada pemenang dan berterima kasih atas kerja keras seluruh insan media selama ini dalam menghasilkan karya jurnalistik terbaik.
“Semoga penghargaan ini juga memberikan semangat kepada insan media lainnya untuk terus berkarya dalam menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas sehingga dapat mengedukasi dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia demi tercapainya cita-cita dalam mewujudkan ketahanan kemandirian dan kedaulatan energi bagi Indonesia,” ujar Nicke.
Ia juga mengharapkan ke depannya insan pers Indonesia dapat mengawal perkembangan bisnis Pertamina dengan sajian informasi yang positif tentang kiprah BUMN ini yang berkontribusi dalam membangun negeri.
Tahun ini, karya jurnalis Kompas.id, Abdullah Fikri Ashri berjudul “Bukan Gatot Kaca Mencari Energi untuk Negeri” dinobatkan sebagai pemenang Best of The Best AJP 2019. Menurut Ketua Dewan Juri AJP 2019 yang juga Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh menyatakan feature cetak ini merupakan karya jurnalistik yang paling lengkap dengan penyajian fakta dan data yang komprehensif. Tulisan ini menyajikan tentang mengelola energi di dalam negeri.
“Lead-nya langsung menggoda dengan sajian tentang kondisi lapangan minyak dengan peralatan pengeboran. Penulisnya mampu mengaitkan tantangan di lapangan dengan sebuah tulisan tentang tokoh pewayangan Gatot Kaca di lokasi itu. Data dan faktanya cukup lengkap dengan alur tulisan yang runtut. Dewan juripun kemudian sepakat menetapkan karya ini sebagai Best of the best,” jelas Mohammad Nuh dalam kesempatan berbeda.
Selain itu, dewan juri yang berasal dari berbagai disiplin keilmuan meliputi praktisi komunikasi dan jurnalistik, akademisi, pengamat migas serta praktisi fotografi tersebut juga menetapkan juara untuk masing-masing kategori.
Kategori Hardnews Media Cetak diraih Retno Ayuningtyas (Investor Daily) dengan karya berjudul “Pertamina Berpotensi Hemat US$ 500 Juta Per Tahun”. Kategori Feature Media Cetak diraih Yon Rizal Solihin ( Harian Dumai Pos) dengan karya berjudul “Solusi Bernas Siasati Keterbatasan Energi Fosil dan Anjloknya Harga CPO”.
Adapun kategori Feature Radio diraih oleh Moh Henri Prasetiyo (El Shinta Semarang) dengan karya berjudul “Kendaraan Listrik Life Style Transportasi Masa Depan”. Sementara untuk kategori Feature TV diraih Reza Helmi (Trans7) dengan judul karya “Swalayan Pertamina Digitalisasi SPBU.”
Pada kategori Foto Essay diraih oleh Akbar Nugroho Gumay (Antara Foto) dengan karya berjudul “Keadilan Energi Untuk Warga Pedalaman Papua”. Kategori Publikasi Olahraga diraih Katherinus Harley Ikhsan (Liputan.Com) dengan karya berjudul “Olahraga, Rute Pertamina Menuju Pasar Internasional”. Sementara kategori Publikasi CSR diraih Aan Haryono (Sindonews.com) dengan karya “Memetik Madu Kehidupan di Tepian Sungai Jambangan.”•