DUMAI - Walau pandemik COVID-19 menyebar ke Indonesia, Pertamina tetap mengoperasikan kilang Dumai dan Sungai Pakning, Riau secara normal.
Unit Manager Communication, Relations & CSRRefinery Unit II Brasto Galih Nugroho menegaskan, operasional kilang Refinery Unit (RU) II, baik di Dumai maupun Sungai Pakning tetap dalam kondisi normal dan tetap dapat memenuhi hingga 20 persen kebutuhan energi nasional.
"Dengan kapasitas produksi optimal sebesar 170 MBSD (ribu barrel stream day), kilang Dumai dan Sungai Pakning tetap beroperasi secara normal. Memang ada penyesuaian pola kerja khususnya di area perkantoran, namun operasional kilang tetap berjalan seperti biasa," ujarnya.
Brasto menjelaskan perusahaan memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk beberapa bidang kerja yang memungkinkan dilaksanakan dari rumah. Dengan tetap memperhatikan jadwal kerja secara profesional, bekerja dari rumah ini dilaksanakan guna mendukung program pemerintah dalam mengurangi resiko penyebaran COVID-19.
“Sedangkan untuk pekerja dan mitra kerja di bidang yang terkait langsung dengan operasional kilang, jam kerja tetap dilaksanakan secara normal dengan pembagian 3 jadwal shift untuk memantau operasional kilang sepanjang 24 jam sehari,” ungkapnya.
Langkah mitigasi pun dilakukan bagi para pekerja dan mitra kerja yang tetap menjalankan aktivitas perkantoran ataupun lapangan seperti biasa di antaranya pemeriksaan kesehatan harian atau daily check up (DCU), penggunaan set pakaian keselamatan anti kontaminasi untuk pekerja yang melayani kapal dari luar negeri, pembagian vitamin hingga pengecekan suhu tubuh menggunakan thermometer elektronik pada saat memasuki area kerja Pertamina.
RU II juga telah melaksanakan sosialisasi untuk pekerja dan mitra kerja pada 4 Maret 2020 yang mengupas tuntas mengenai Covid-19 dengan narasumber yang berasal dari Dinas Kesehatan Kota Dumai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kota Dumai.
“Kami juga menyediakan hand sanitizer di banyak titik di area perkantoran. Selain itu, kami juga melakukan penundaan berbagai kegiatan kami yang melibatkan banyak orang guna menciptakan social distancing atau jarak interaksi sosial antar individu demi mencegah penyebaran COVID-19,” jelas Brasto.
Pengukuran suhu tubuh ini juga dilakukan terhadap masyarakat yang keluar maupun masuk area Kompek Pertamina Bukit Datuk sebagai upaya pengingat bagi masyarakat ketika suhu tubuh sudah mencapai angka yang membutuhkan pengecekan dan perawatan lebih lanjut.
“Saat ini kami pun membatasi kegiatan masyarakat di beberapa titik di Komplek Bukit Datuk yang selama ini kerap menjadi pusat keramaian seperti Danau Telaga Tirta dan Kolam Renang Sasana Tirta. Kami juga mengimbau masyarakat untuk dapat mendukung program ini dengan lebih banyak beraktivitas di rumah untuk kebaikan kita bersama," tutup Brasto.*RU II