PURWAKARTA – Aparat Negeri Sipil (ASN) Purwakarta berbondong-bondong melakukan penukaran tabung LPG (liquefied petroleum gas) subsidi 3 kilogram (KG) menjadi LPG non subsidi Bright Gas 5,5KG. Pada program trade-in ini, sebanyak 410 tabung “melon” berubah menjadi 260 tabung pink.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengungkapkan, program ini merupakan kelanjutan dari deklarasi “Kabupaten Purwakarta Memakai Gas Elpiji Non Subsidi” yang telah dicanangkannya sejak Juli 2019.
“Antusiasme ASN mengikuti acara trade-in ini membuktikan bahwa komitmen ASN Purwakarta, untuk menggalakkan penggunaan bahan bakar non subsidi. Pada kesempatan ini, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purwakarta mengkoordinir dinas dan kantor kecamatan di wilayahnya untuk melakukan penukaran,” ujarnya.
Senada dengan itu, Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menambahkan, pihaknya mengapresiasi langkah dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Kegiatan penukaran LPG subsidi menjadi non subsidi telah sesuai dengan peraturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2009 Nomor 26 tentang penggunaan elpiji. “Karena itu, untuk mensukseskan penggunaan gas elpiji yang tepat sasaran, pemerintah daerah juga turut berpartisipasi dalam upaya sosialisasinya kepada masyararakat," katanya.
Dewi menambahkan, LPG non subsidi Bright Gas memiliki aspek keamanan yang lebih unggul, yakni dengan teknologi katup ganda (double spindle valve system) serta safety valve, yang dapat "mengunci" apabila sewaktu-waktu terjadi tekanan dalam tabung.
LPG ini juga dilengkapi hologram berwarna (optical color switch) untuk mencegah pemalsuan. Tutup tabung Bright Gas turut dilengkapi dengan QR Code, yang dapat dipindai untuk melihat asal tabung LPG tersebut.
“Masyarakat juga dapat menikmati layanan home delivery Bright Gas, dimana hanya perlu menghubungi Pertamina Call Center 135 untuk meminta agen atau pangkalan LPG terdekat mengantar LPG Bright Gas hingga memasangkannya di rumah anda,” ujar Dewi.*MOR III