12 Tahun, Pertamina EP Cepu Terus Maksimalkan Kinerja

12 Tahun, Pertamina EP Cepu Terus Maksimalkan Kinerja

Whats App Image 2017-09-28 At 15.23.53JAKARTA  - Hari jadi ke-12 PT Pertamina EP Cepu (PEPC) yang jatuh pada 14 September lalu diperingati dengan menggelar tasyakuran di ruang Yudhistira, gedung Patra Jasa, Jakarta,  pada Kamis (14/9/2017).

 

Acara dibuka oleh Dewan Komisaris PEPC yang diwakili oleh Doddy Priambodo. “Saat ini PEPC merupakan salah satu anak perusahaan (AP) yang produksinya tertinggi di hulu, yakni mencapai angka 205.000 BOPD. Karena itu, kami sangat apresiasi atas capaian tersebut dan berharap dapat dipertahankan dan makin ditingkatkan, terutama dalam mengerjakan proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) ke depan,” ujarnya.

 

Selain hal itu, Doddy menyatakan kebanggaannya terhadap pekerja PEPC yang mampu menyejajarkan diri dengan mengadopsi hal-hal baik dari partner ExxonMobile. “Semoga  insan PEPC dapat lebih baik dari mereka, dengan tetap fokus pada keselamatan kerja dan menjaga komitmen golden rules HSSE yang meliputi tiga hal, yaitu patuh, peduli, dan intervensi,” tambah Doddy.

 

Sementara itu, Direktur Utama PEPC Adriansyah mengucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh pekerja, jajaran Direksi dan mantan Direksi PEPC, serta stakeholder yang telah berkarya dan ikut berkembang bersama PEPC sejak 2005.

 

“Banyak tantangan dan rintangan yang telah kita lalui, ada beberapa hal yang membuat kita mundur sejenak, namun tetap semangat untuk terus maju ke depan,” ujarnya.

 

Selain mengelola participating interest 45% di blok Cepu, salah satu visi PEPC adalah ingin menjadi role model pembinaan sumber daya manusia (SDM) untuk transfer teknologi dan ingin menjadi role model world class company.
“Jadi, misi PEPC sebenarnya bukan hanya memproduksi hidrokarbon, tetapi kita adalah agent of change dari Pertamina terutama untuk pengelolaan aset di hulu,” ungkap Adriansyah.

 

Dalam acara itu, ia juga memaparkan  sejarah berdirinya PEPC yang awalnya diperuntukkan  bagi pengembangan blok Cepu bersama dengan ExxonMobil, dengan wilayah kerja Bojonegoro, Tuban, dan Blora. PEPC berkembang sangat pesat terutama setelah Banyu Urip (BU) onstream pada awal 2016, produksi BU meningkat signifikan dari 72.000 BOPD di tahun 2015 menjadi 165.000 BOPD di tahun 2016, dan saat ini target yang dicanangkan 185.000 BOPD, namun sudah mencapai 208.000 BOPD.

 

Sejak 2013, PEPC ditunjuk sebagai operator pengembangan lapangan Jambaran dan Tiung Biru. Ia  mengajak seluruh manajemen PEPC mulai dari top Manajemen hingga level operator dan pihak stakeholder untuk sama-sama menyatukan tekad, berkontribusi, berkomitmen dengan semangat maksimal untuk membuat proyek JTB onstream di tahun 2020.

 

Tahun 2016, PEPC berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 220.673.000, dan PEPC tercatat sebagai penyumbang laba terbesar ke dua di Direktorat Hulu Pertamina dengan tingkat efisiensi yang cukup baik. Bahkan pada Juli 2017, laba PEPC sudah mendekati angka US$ 200 juta, sehingga prediksi laba akhir tahun 2017 akan jauh lebih besar dari target yang dicanangkan.

 

“Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya dengan tetap mempertahankan tingkat produksi dan apresiasi atas effort efisiensi yang telah dilakukan di semua lini,” tuturnya.

 

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng secara simbolis yang diserahkan oleh jajaran direksi dan komisaris PEPC kepada dua pekerja termuda  yang berasal dari fungsi SCM. Selain itu, tasyakuran juga diisi dengan  pertunjukan tari-tarian oleh ibu-ibu survivor kanker payudara dan donasi dalam rangka PEPC berbagi kasih.•PEPC

Share this post