PALEMBANG – Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, Pertamina selalu mempersiapkan diri untuk setiap resiko-resiko yang muncul dari setiap kegiatan operasional harian perusahaan, salah satunya adalah kecelakaan kerja orang tenggelam atau man overboard dan kebakaran.
Untuk mengukur kemampuan tim penanggulangan keadaan darurat yang dimiliki Pertamina, setiap tahunnya diadakan kompetisi Pertamina Marketing Operation Fire & Rescue Competition (MOFRC) yang diikuti 170 pekerja dari seluruh unit operasi Marketing Operation Region (MOR) di seluruh Indonesia serta anak perusahaan Pertamina dilingkungan Direktorat Pemasaran Korporat, Pemasaran Ritel, dan Logistic Supply Chain & Infrastructure (LSCI) Pertamina.
“Ciri bidang usaha yang dijalani Pertamina itu berteknologi tinggi, kapital atau modal yang besar, dan tidak terlepas dari resiko yang tinggi. Kami dituntut untuk selalu siaga dan siap dalam menanggulangi keadaan darurat, untuk mendorong semangat kawan-kawan kita jadikan ajang tahunan supaya terlihat bagaimana pemerataan kemampuan Pertamina diseluruh Indonesia,” ujar Senior Vice President Supply Distribution & Infrastructure Pertamina Alfian Nasution.
Pada tahun ini, MOFRC yang dilaksanakan di Health, Safety, and Security Training Center (HSE TC) Sungai Gerong sejak 28 hingga 30 Juli kemarin mengkompetisikan enam kategori lomba, antara lain penyelamatan korban tenggelam, penyelamatan korban di ruang terbatas, penanganan kebakaran manifold, penanganan kebakaran truk tanki, strategi pemadaman oleh On Scene Commander (OSC), dan Firefighter Physical Aptitute Test atau Fire Fighting Combat (FFC).
“Pesertanya tahun ini lebih banyak dan saya apresiasi serta bangga akan hal ini, karena ketika terjadi keadaan darurat yang sebenarnya, penanggulangan keadaan darurat bukan hanya tanggung jawab Fungsi Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), tapi seluruh insan Pertamina, ini adalah komitmen kita,” tambah Alfian.
Menurut Alfian, kompetisi ini tujuannya bukan untuk melihat siapa yang paling hebat tetapi melihat dan menjaga kesiapan Pertamina. “Yang paling oke pasti yang paling sering mempersiapkan diri di lokasinya, bukan hanya berlatih karena ada kompetisi, itu yang ingin kita lihat. Selamat berkompetisi, selalu fair dan jaga keselamatan,” ujarnya.
Setelah tiga hari berkompetisi, hasil Pertamina MOFRC, yaitu untuk lomba Penyelamatan korban tenggelam dimenamgkan oleh (1) MOR VII Sulawesi, (2) MOR II Sumbagsel, (3) MOR IV Jawa Bagian Tengah. Lomba Penyelamatan korban ruang terbatas dijuarai oleh (1) MOR VI Kalimantan, (2) MOR V Jatimbalinus, (3) MOR III Jawa Bagian Barat. Lomba Kebakaran manifold dimenangkan (1) MOR V Jatimbalinus, (2) Perta Samtan Gas, (3) MOR IV Jawa Bagian Tengah. Lomba Kebakaran Truk Tanki dijuarai oleh (1) MOR II Sumbagsel, (2) Patra Trading, (3) MOR IV Jawa Bagian Tengah.
Untuk OSC, Afrianto MOR VIII Jayapura meraih peringkat 1 disusul oleh Geri Puspa Perdana MOR III Jawa Bagian Barat serta Ri’fan Fauzi MOR V Jatimbalinus dan Ibnu Chouldum MOR VI Kalimantan. Sedangkan Fire Fighting Combat diraih oleh (1) Perta Arun Gas, (2) MOR II Sumbagsel, (3) MOR VIII Jayapura. Juara Umum Pertamina MOFRC 2019 diberikan kepada MOR II Sumbagsel.
“Mewakili MOR II Sumbagsel, kami sangat senang karena usaha kami di dukung oleh seluruh lini mulai dari General Manager, tim manajemen, dan rekan-rekan di kantor. Semoga apa yang kami capai bisa bermanfaat bagi perusahaan dan terus mendorong teman-teman Pertamina lainnya untuk ingat pentingnya peran dan kontribusi kita dalam aspek HSSE perusahaan,” kata Senji anggota tim MOFRC MOR II Sumbagsel.* MOR II