1st Joint Working Group Indonesia - India

1st Joint Working Group Indonesia - India

Bali - Sebagai National Energy Company, Pertamina aktif berperan dalam peningkatan kerjasama bidang energi antara Indonesia dengan negara sahabat. Salah satunya melalui partisipasi dalam "1st Joint Working Group Indonesia - India" yang diselenggarakan pada 4-5 Juni 2012 di Holiday Inn Hotel, Bali. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama bidang migas antara kedua negara yang ditandatangani Januari 2011.


Mengambil tema "Dialogue for Enhancing Cooperation and Investment", acara ini mempertemukan Delegasi Indonesia yang dipimpin Dirjen Migas, Kementerian ESDM, Dr. Evita H. Legowo dengan Delegasi India yang dipimpin Secretary General, Ministry of Petroleum & Natural Gas, G.C. Chaturvedi. Delegasi India juga dihadiri wakil dari Oil and Natural Gas Corporation (ONGC), GAIL India Ltd. dan Engineers India Ltd.


Sebagai salah satu Delegasi Indonesia, Pertamina memaparkan posisi sentral Pertamina dalam bisnis migas di Indonesia dan menjelaskan potensi-potensi kerjasama di bidang Hulu dan Hilir. Presentasi disampaikan oleh Staf Ahli Direktur Utama Bidang Hulu, Denie S. Tampubolon (Sektor Hulu) dan VP Commercial & Business Development Direktorat Gas, Djohardi Angga Kusumah (Sektor Hilir).


"Pertamina menyambut baik joint operation di bidang upstream baik dilakukan di Indonesia, India maupun belahan dunia lain. Kami juga tertarik kerjasama di bidang energy alternative seperti CBM dan Geothermal", ungkap Denie dalam presentasinya.


Pada hari berikutnya, Fungsi Investor Relations - Corporate Secretary memfasilitasi Site Visit ke Stasiun Pengisian & Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBBE) PT Dasico Panca Rena, Gianyar (05/06). Sales Representative LPG Rayon VIII, Hanggowo Wicaksono dan Direktur Utama PT Dasico Panca Rena, Dewa Putu Ananta yang mendampingi para delegasi menjelaskan bahwa Pertamina sejak tahun 2007 mengemban amanat pemerintah dalam mendistribusikan LPG 3 Kg sejalan dengan program konversi minyak tanah ke LPG.


Di sela-sela kunjungan, G.C. Chaturvedi mengungkapkan perhatiannya terhadap pengawasan distribusi LPG bersubsidi, terutama dalam rangka mengurangi penyelewengan atau penggunaan produk yang tidak sesuai peruntukan. "Hal yang sama terjadi di India, meskipun dengan karakteristik berbeda, pengawasan distribusi LPG perlu melibatkan semua pihak," ujar Chaturvedi.


Sebagai akhir dari pertemuan bilateral "1st Joint Working Group Indonesia - India" kedua pihak menandatangani Notes of Meeting Minutes yang menyepakati untuk meningkatkan kerjasama bidang Information Exchange on Policy, Research & Development, Joint Upstream Activities, Gas Processing, Exchange of Experience and Expertise, dan Human Resource Development.

Share this post