Jakarta - PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) menunjukkan angka pertumbuhan yang meyakinkan usai meraih laba bersih pada 2016 sebesar US$ 192 juta. Hal tersebut diuraikan oleh Slamet Riadhy, Presiden Direktur PIEP, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PIEP yang diselenggarakan pada 18 April lalu di lantai Mezzanine, Gedung Pertamina Pusat. Lonjakan laba tersebut ditopang oleh momentum kesuksesan dari pencapaian kinerja produksi minyak mentah dan gas (net to share) yang mengalami peningkatan sebesar 20 MBOEPD (Thousand Barrels of Oil Equivalents Per Day).
Slamet Riadhy menjabarkan secara keseluruhan rata-rata produksi harian mencapai 126,84 MBOEPD dan diharapkan terus meningkat setiap tahunnya. “Realisasi kinerja kami untuk di aset Aljazair berhasil melebihi target sebesar 9 MBOEPD, sedangkan untuk di aset Malaysia melebihi 4,7 MBOEPD dan aset Irak sebesar 10 MBOEPD,” jelas Slamet Riadhy dalam pemaparan kinerja perusahaan pada RUPS PIEP Tahun Buku 2016.
Slamet Riadhy menerangkan, pencapaian fantastis PIEP berkat kerja sama yang solid setiap insan PIEP melalui program break through project cost efficiency yang diterapkan di setiap anak usaha PIEP, yaitu PT Pertamina Algeria Eksplorasi Produksi (PAEP) yang mengelola lapangan migas di Gurun Sahara, Aljazair, PT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP) yang mengelola lapangan migas di lepas pantai Malaysia serta PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi (PIREP) yang mengelola lapangan migas West Qurna 1, Irak.
Ia juga memaparkan pencapaian EBITDA PIEP yang berada di angka US$ 319,46 juta dan sukses melampaui target yang telah ditetapkan sebesar US$ 270,38 juta sehingga profitabilitas perusahaan mampu mencapai angka 58% EBITDA margin. Di samping itu, PIEP berhasil meningkatkan cadangan setara minyak hingga menembus 532,71 MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalents), yang sebelumnya berada di angka 467,25 MMBOE, serta realisasi Key Performance Indicator (KPI) melampaui target hingga 108,5%.
“Kepemilikan cadangan di luar negeri memiliki makna strategis, antara lain dapat menambah aset perusahaan dari segi korporasi serta hasilnya, terutama minyak, dapat dibawa pulang untuk memenuhi kebutuhan domestik,” ucap Slamet Riadhy.
Hingga akhir 2016, PIEP berhasil mencetak angka lifting crude sebanyak 13,27 juta barel atau senilai US$ 577,4 juta yang sebagian besar hasilnya dibawa ke dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan kilang nasional.
Pertamina, yang diwakili oleh Toharso selaku Proxy dari Direktur Utama, menyatakan puas dengan kinerja dari jajaran direksi serta dewan komisaris PIEP. Toharso beraharap kinerja tersebut dapat terus ditingkatkan di masa yang mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Slamet Riadhy mengatakan, seluruh jajaran manajemen PIEP akan tetap berkomitmen untuk meningkatkan kinerja produksi dan akan terus mencari sumber minyak baru untuk energi bagi negeri.
“Akuisisi saham Maurel & Prom merupakan momen penting di 2016 serta menandakan babak baru bagi peningkatan kinerja PIEP. Kami sedang menyiapkan program kerja terbaik demi tercapainya target yang ditetapkan oleh pemegang saham,” pungkas Slamet Riadhy.•PIEP