JAKARTA, - PT Pertamina (Persero) menyambut baik keputusan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang memercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada BUMN ini. Keputusan tersebut murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut.
Plt. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, kepercayaan yang diberikan kepada Pertamina untuk mengelola blok dengan produksi lebih dari 200 ribu barel oil per hari tersebut merupakan salah satu tonggak sejarah penguatan kedaulatan energi negeri, sesuai dengan Nawacita yang diusung pemerintahan Joko Widodo.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, Presiden RI dan stakeholders lainnya yang telah memercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina. Kami yakin mampu bersaing dengan kontrator kontrak kerja sama lainnya. Sesuai proposal yang kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak, sehingga bisa menghemat devisa sekitar USD 4 miliar per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang,” jelasnya.
Nicke menambahkan karakteristik minyak di Blok Rokan, sesuai dengan konfigurasi kilang nasional. Karena itu, crude yang dihasilkan Blok Rokan akan diolah di kilang Balongan, Dumai, Plaju dan Balikpapan dan lainnya.
Untuk mempertahankan produksi di blok tersebut, Pertamina akan memanfaatkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) yang juga telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, seperti di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP, termasuk penerapan steamflood yang juga sudah dilakukan dan berhasil di lapangan PHE Siak.
"Kami menilai pemerintah mempertimbangkan keputusan ini dengan matang, dalam rangka ketahanan energi nasional, penghematan devisa dan potensi peningkatan deviden bagi negara. Dengan kepercayaan ini, kami akan mengoptimalkan sumber daya anak bangsa, yang telah berpengalaman mengelola blok migas sebelumnya,”pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Selasa (31/7/2018), Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar mengumumkan pengelola Blok Rokan mulai 2021 – 2041 dalam jumpa pers di Kementerian ESDM. Dalam kesempatan tersebut Archandra mengatakan, pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada Pertamina dengan mempertimbangkan potensi pendapatan negara yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dengan memiliki luas 6.264 km2, pada 2016 lalu Blok Rokan masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 bph atau hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini.*PTM/HARI