BALIKPAPAN - Setelah bertugas mendukung normalisasi penyaluran BBM di lokasi bencana Sulawesi Tengah sejak Minggu (30/9/2018), 22 operator SPBU yang berasal dari beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Timur kembali ke Kota Balikpapan pada Selasa (9/10/2018). Rombongan relawan ini tiba di Base Operation Lanud Dhomber Balikpapan setelah menempuh perjalanan udara menggunakan pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara dan disambut langsung oleh Retail Fuel Marketing Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan Muhamad Resa.
“Alhamdulillah relawan yang kami kirimkan pulang dengan selamat dan telah menjalankan tugas dengan sangat baik. Dari awal tiba para relawan langsung terjun ke beberapa SPBU untuk menyalurkan BBM kepada masyarakat," kata Resa.
Lebih lanjut Resa menjelaskan pada awal-awal pemulihan paska bencana memang terdapat kendala dalam penyaluran BBM. Beberapa bangunan dan fasilitas SPBU yang rusak hingga fokusnya para petugas SPBU setempat dalam menyelamatkan diri dan keluarga menjadi beberapa alasan sempat terhambatnya operasional SPBU.
Mengatasi hal tersebut, Pertamina memutuskan untuk mengirimkan perbantuan operator SPBU dari beberapa wilayah guna memperlancar penyaluran yang sempat dilakukan menggunakan pompa manual. Hingga saat ini telah beroperasi 10 SPBU di Kota Palu yang bahkan buka hingga 24 Jam.
“Selain fokus kepada pengiriman bantuan logistik untuk para korban, sebagai perusahaan yang bertugas menyalurkan energi untuk masyarakat, fokus kami adalah menjamin ketersediaan BBM dan LPG di lokasi bencana. Kehadiran relawan operator SPBU ini telah berhasil mempercepat normalisasi penyaluran BBM," tambah Resa.
Terkait jaminan operasional SPBU di Palu, setelah memulangkan relawan operator SPBU dari Kaltim, Resa menambahkan bahwa Pertamina MOR VI saat ini tengah mengirimkan 15 orang relawan baru yang berasal dari Kalimantan Barat.
Para relawan ini telah dibekali basic survival kit dan upskilling untuk bertahan dalam keadaan darurat. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan rangkaian medical check up guna memastikan kesiapan fisik dari para relawan.
“Dengan kondisi kerja yang jauh dari kata nyaman, kami pastikan betul para relawan ini telah benar-benar siap untuk bertugas di lokasi bencana. Kami pun terus berkoordinasi dengan Pertamina Sulawesi untuk memonitor dukungan yang mungkin kami kirimkan dari Kalimantan," turur Resa.
Ditemui di lokasi yang sama, salah satu relawan Eko Sirajudin menuturkan bahwa menjadi relawan di Kota Palu merupakan pengalaman yang sangat berharga. Ia pun bersyukur tugas yang diemban dapat mendukung upaya pemulihan Kota Palu pasca bencana.
“Saya berangkat dengan niat tulus membantu masyarakat di Sulteng. Berat sekali rasanya melihat kondisi bencana yang parah saat kami pertama kali tiba. Alhamdulillah kondisi mulai berangsur pulih dan semoga apa yang kami lakukan bisa memberikan manfaat bagi saudara kami di Palu," ungkap Eko.•MOR VI