32.000 Rumah Tangga Prabumulih Siap Masak Pakai Gas Bumi

32.000 Rumah Tangga Prabumulih Siap Masak Pakai Gas Bumi

5-Jargas Prabumulih 32.000 SRPrabumulih – Sebanyak 32.000 Sambungan Rumah tangga (SR) jaringan gas bumi di Prabumulih siap digunakan dan merupakan jaringan gas dengan jumlah terbesar di Indonesia. Pengaliran di­mulai dari Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat dan akan ber­lanjut hingga 32.000 sambungan teraliri gas.

 

Jaringan gas bumi untuk rumah tangga kota Prabu­mulih melalui APBN 2016 dengan nilai Rp 490 miliar dibangun dan dikelola oleh PT Pertamina (Persero). Ini merupakan kelanjutan da­ri program sebelumnya se­­banyak 4.650 SR yang di­mu­lai pada 2014. Dengan total 36.650 SR, masyarakat Prabumulih bisa memasak meng­gunakan energi bersih,  mudah dan aman. 

 

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infra­struk­tur Ditjen Migas, Kementerian ESDM, Alimudin Baso meng­ung­kapkan, secara  bertahap pemerintah terus mendorong konversi LPG ke Gas Bumi. Salah satunya dengan pem­bangunan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga (Jargas). Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah jaringan gas bumi di berbagai daerah. Tahun 2017 target pemerintah menambah 53.000-59.000 sambungan rumah tangga, dengan anggaran sekitar Rp1,4 triliun, termasuk di antaranya di provinsi Su­matera Selatan adalah Muara Enim, Penukal Abab Le­ma­tang Ilir (PALI), dan Musi Ba­nyuasin.

 

“Program jargas ini di­rancang untuk memu­dah­kan masyarakat dalam memperoleh gas bagi kebu­tuhan sehari-hari. Suplai gas kota itu kontinyu 24 jam, bisa diakses kapan saja dengan mudah,” kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur, Ditjen Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso dalam kunjungannya di Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih meninjau infrastruktur jargas, Jumat (20/1) yang didampingi oleh GM Pertamina EP Asset II, Eka Riza. Jargas kota Prabumulih akan diperoleh dari sumur PT Pertamina EP Aset II yang akan mengalir melalui pipa transmisi PT Pertamina Gas dengan alo­kasi sebesar 1 MMSCFD. Se­lanjutnya pengelolaan dan pengoperasian jargas dila­kukan oleh PT Pertagas Niaga.

 

“Kota Prabumulih menjadi kota percontohan dimana pemerintah maupun warganya sangat kooperatif dan mendu­kung program jargas. Kedua faktor itu menjadi kunci penting keberhasilan program jargas yang bisa ditiru kota/kabupaten lain,” jelas City Gas and CNG Manager Per­tamina Ryrien Marisa. Pertamina menerima penugasan dari Kementerian ESDM untuk membangun jargas di 18 kota/kabupaten. Selain jargas kota Prabumulih, dalam waktu dekat jargas yang dikelola oleh Pertamina akan mengalir di Balikpapan, Subang dan Cilegon. Per­tamina menargetkan dapat mengoperasikan jargas ku­rang lebih hingga 130.000 SR pada tahun 2017 di seluruh kota/kabupaten sebagaimana penugasan dari Kementerian ESDM.

 

Selain meninjau in­frastruktur jargas, Alimuddin Baso juga meninjau kesiapan SPBG yang dibangun melalui anggaran APBN di wilayah Cambai, Prabumulih yang akan dioperasikan oleh Per­tamina dalam waktu de­kat. “Konversi BBM ke BBG untuk kendaraan ju­ga jadi target kami, tahun 2017 direncanakan akan dibagikan 5.000 conventer kit untuk kendaraan di se­luruh Indonesia. Selain itu sebagai wujud kepedulian Pemerintah kepada nelayan untuk menurunkan bahan bakar,  serta sebagai bagian dari program konversi BBM ke BBG, tahun 2017 juga akan dibagikan 24.000 Konverter Kit untuk kapal nelayan,” tu­tup Alimuddin di akhir kun­jungannya.•PERTAGAS NIAGA

Share this post