41st IPA: Dorong Percepatan Transformasi Iklim Invesstasi Migas

41st IPA: Dorong Percepatan Transformasi Iklim Invesstasi Migas

20-IPA DraftJakarta - Ajang tahunan The 41th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition kembali digelar di Jakarta Convention Center pada Rabu-Jumat (17-19 Mei 2017). Mengangkat tema Accelerating Reform to Re-Attract Investment to Meet the Economic Growth Target,  tahun ini (IPA) fokus membahas tentang perbaikan iklim investasi hulu migas di Indonesia di tengah harga minyak dunia yang masih rendah.

 

Didampingi oleh Wakil Menteri Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM) Ar­chandra Tahar, Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi, dan President IPA Christina Verchere, acara dibuka se­cara resmi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan.

 

Dalam sambutannya, Ignasius Jonan mengatakan, migas saat ini masih men­jadi key driver perekonomian nasional. Namun ia menya­yangkan, harga minyak du­nia susah untuk diprediksi dan di-manage oleh perusa­haan. Oleh karenanya, ia berharap kepada para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dapat me-manage hal lainya, seperti efisiensi operasi hulu.

 

“Kita memang tidak bisa me-manage harga migas. Namun kita bisa bisa fokus ke hal lainnya, seperti efisiensi pengelolaan hulu migas,” ujarnya.

 

Menurutnya, di tengah harga minyak yang terus beru­bah, pemerintah te­tap berkomitmen untuk bekerja sama meningkatkan investasi di industri migas dengan mem­percepat perizinan guna mencegah dampak peru­bahan harga minyak tersebut.

 

“Saya sudah minta Pak Amin (Kepala SKK Migas, red) untuk mempercepat proses perizinan migas. Prosesnya harus lebih efektif dan tidak berkepanjangan,” ujar lulusan Akuntansi Unair tersebut.

 

Selain percepatan proses perizinan, saat ini pemerintah telah menawarkan skema baru bagi hasil produksi hulu migas yang disebut gross split. Melalui fleksibilitas skema gross split yang di­anggap lebih baik untuk meng­akomodir perbedaan karakteristik operasi hulu migas dibandingkan meng­gunakan skema PSC - cost recovery, Kementerian ESDM berkomitmen meningkat­kan koordinasi dengan semua pihak guna menciptakan iklim investasi hulu migas yang lebih menarik di Indonesia.

 

Hal senada  disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito. “Investasi adalah nafas dari industri minyak dan gas. Tanpa investasi kita tidak akan me­nemukan lapangan-la­pangan baru di tengah kon­disi cadangan yang terus menipis,” ujar Adiatma.

 

Selain itu, Adiatma men­jelaskan, Pertamina saat ini terus meningkatkan operasi hulunya dengan berbagai tindakan. Misalnya, melakukan akuisisi lapangan-lapangan migas di luar negeri, mencari sumber-sumber la­pangan migas baru, serta mengelola lapangan migas yang sudah habis masa kon­traknya.

 

“Di luar negeri kita telah mengadakan berbagai akuisisi lapangan. Di dalam negeri kita mencari lapangan-lapangan baru dan lapangan-lapangan yang sudah habis masa kontraknya akan dikelola oleh Pertamina,” tambahnya.

 

The 41th IPA Convention & Exhibition merupakan ajang tahunan yang berisi diskusi dan pameran yang diikuti oleh para praktisi migas, akademisi, regulator, dan stakeholder lain guna menciptakan iklim bisnis industri migas yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan dukungan penuh dari Pertamina, 41th IPA Convex 2017 menampilkan pameran dari berbagai perusahaan migas, ruang kerja sama bisnis, diskusi panel dengan para pemangku kebijakan, dan ratusan presentasi paper teknologi terbaru hulu migas.•Starfy

Share this post