BALIKPAPAN - Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan menutup tahun 2020 dengan menyelesaikan tugas mulia dari pemerintah, yaitu mendirikan 14 titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Terluar, Terdepan, dan Terjauh (3T) daerah Kalimantan.
Tepat pada Rabu, 9 Desember 2020, titik ke-14 SPBU 3T di Tanjung Palas Utara, Kab. Bulungan, Kalimantan Utara dioperasikan perdana. Melalui SPBU 3T masyarakat dapat menikmati Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga dan kualitas yang sama seperti di wilayah lainnya.
Hingga kini Pertamina MOR VI sudah berhasil menyelesaikan 49 titik SPBU 3T. Adapun persebaran SPBU 3T yang telah dibangun pada tahun ini, yaitu 6 titik di Kalimantan Barat, 2 titik di Kalimantan Selatan, 1 titik di Kalimanan Timur, dan 5 titik di Kalimantan Utara.
Untuk wilayah Kalimantan Barat berada di Kecamatan Pulau Maya, Kab. Kayong Utara; Kecamatan Jawai, Kab. Sambas; Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kab. Ketapang; Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak; Kecamatan Kayan Hulu, Kab. Sintang; Kecamatan Menukung, Kab. Melawi.
Selanjutnya, di wilayah Kalimantan Utara berada di Kec. Tanjung Palas Utara, Sekatak, dan Tanjung Palas Barat, Kab. Bulungan; Kec. Mentarang Hulu, Kab. Malinau; dan Kec. Subuku, Kab. Nunukan.
Sedangkan, untuk di wilayah Kalimantan Selatan yaitu di Kec. Angkinang dan Kec. Simpur, Kab. Hulu Sungai Selatan dan wilayah Kalimantan Timur, yaitu di Kec. Long Pahangai, Kab. Mahakam Ulu.
Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar menjelaskan, Pertamina berupaya optimal untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok, terutama di wilayah Kalimantan yang secara geografis memiliki banyak tantangan, mulai dari infrastruktur yang terbatas maupun cuaca yang cukup ekstrem.
“Membangun SPBU 3T merupakan tugas mulia, kami berkolaborasi bersama dalam mengamalkan sila ke-5 Pancasila, memberikan keadilan energi bagi masyarakat di wilayah Terluar, Terjauh, dan Terdepan. Keadilan energi yang dimaksud ialah, masyarakat dapat mengakses bahan bakar dengan mudah dan dapat terpenuhi kebutuhannya.” ujar Freddy.
Lebih lanjut Freddy menambahkan bahwa adanya SPBU berjenis Kompak ini berpengaruh pada perekonomian masyarakat. “Kini masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang sama yaitu biosolar Rp5.150 per liter dan premium Rp6.450 per liter. Sebelumnya, masyarakat mendapatkan harga BBM dari pengecer sekitar Rp10.000-25.000 per liter,” kata Freddy.
Dia juga berterima kasih atas kolaborasi dan dukungan penuh dari mitra Pertamina maupun pemerintah setempat, berkat sinergi tugas tersebut diselesaikan tepat waktu. “Tugas tersebut tak berhenti di 2020, Pertamina senantiasa mengiringi langkah demi langkah perjuangan Indonesia untuk memastikan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan energinya,” tuturnya. *MOR VI/HM