SEMARANG ― Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mendukung penuh upaya Pertamina mengembangkan Pertashop sebagai lembaga penyalur kecil BBM di perdesaan dengan menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Jateng. Menurutnya, kehadiran Pertashop sejalan dengan tujuan pemerintah dalam memeratakan energi dengan harga yang sama hingga ke pelosok desa.
“Salah satu mimpi Presiden Joko Widodo adalah seluruh rakyat Indonesia bisa membeli BBM dengan harga yang sama. Tentunya Pertashop bisa menjadi solusi yang legal dan baik untuk mewujudkannya,” ujar Ganjar dalam pembukaan Diskusi Energi bertajuk Strategi Pemerataan Energi Melalui Pertashop yang diikuti secara virtual oleh BUMDes se-Jateng, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Kabupaten se-Jateng, dan pemangku kepentingan lainnya, Kamis, 29 April 2021.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sujarwanto juga mendukung hal tersebut. Ia menegaskan, masih banyak wilayah di Jateng yang membutuhkan kehadiran lembaga penyalur energi berkualitas. “Ada beberapa daerah yang jumlah SPBU tidak lebih banyak dari kecamatan, seperti Kabupaten Temanggung, ada 20 kecamatan tapi hanya ada 17 SPBU. Kabupaten Wonosobo yang memiliki 15 kecamatan juga baru ada 10 SPBU,” tutur Sujarwanto.
Ia menjelaskan, sebaran SPBU tersebut dapat menggambarkan peluang pendirian Pertashop yang masih dibutuhkan di Jateng. Selain itu, Sujarwanto mengingatkan kepada aparat desa dan kecamatan yang ada di daerah agar berhati-hati dalam menerima penawaran pembangunan outlet penyaluran BBM sejenis yang tidak mengantongi izin resmi.
“Pemerintah Desa untuk selalu memastikan legalitas Badan Usaha Bahan Bakar Minyak ketika bekerja sama untuk penyaluran BBM ke desa. Badan usaha tersebut wajib memiliki izin usaha niaga umum yang diterbitkan oleh Ditjen Migas,” kata Sujarwanto.
Seperti diketahui, saat ini Pertamina intens menyosialisasikan peluang usaha Pertashop, di antaranya seperti acara yang digagas oleh Pemerintah Jateng bersama Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah tersebut. Executive General Manager Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna mengungkapkan program Pertashop merupakan salah satu upaya Pertamina untuk menyalurkan energi hingga pelosok negeri dan telah mendapat dukungan dari pemerintah.
“Pada Februrari 2020, Pertamina telah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Dalam Negeri. Dari dukungan tersebut, kami menargetkan setiap kecamatan di seluruh Indonesia dapat memiliki Pertashop. Untuk itu kami mengusung program One Village One Outlet (OVOO),” tambah Sylvia.
Program Pertashop juga mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan perbankan, khususnya dalam penyediaan modal usaha. “Beberapa perbankan, di antaranya Bank Mandiri, BNI, dan BRI sudah bekerja sama dengan Pertamina dalam permodalan pendirian Pertashop. Dalam waktu dekat juga dengan Bank Syariah Indonesia (BSI),” ucap Sylvia.
Saat ini, 213 Pertashop dari target 1.647 Pertashop sudah dibangun di wilayah operasi Regional Jawa Bagian Tengah, yaitu 195 unit di Jateng dan 18 unit di DIY.
Sementara itu, Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, Pertashop menyediakan kebutuhan bahan bakar minyak dan produk lainnya yang terjamin kualitas dan keamanannya, serta memenuhi standar dan perizinan.
“Selain itu, harga produknya setara dengan harga yang dijual di SPBU sehingga konsumen di perdesaan dapat menikmati bahan bakar yang lebih merata,” katanya.
Brasto berharap BUMDes yang ada di Jateng ikut berperan dalam pemerataan energi, khususnya bagi desa yang belum ada SPBU di lokasinya. “Kehadiran Pertashop tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat umum, tapi juga memberikan keuntungan usaha bagi desa yang dikelola oleh BUMDes,” ucap Brasto.*MOR IV