JAKARTA – Pada Senin dini hari (29/3) terjadi insiden di Refinery Unit (RU) VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Berbagai berita hoax muncul berkaitan dengan insiden tersebut. Dalam konferensi pers secara virtual, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membeberkan fakta-fakta yang terjadi terkait insiden Kilang Balongan.
Pertama, Nicke menjelaskan bahwa dalam insiden tersebut hanya membakar tangki sehingga operasional bisa langsung berjalan begitu api padam.
“Saya sampaikan bahwa yang terbakar ini bukan kilang melainkan tangki BBM-nya untuk menyimpan produk yang berada di area kilang. Jadi peralatan-peralatan utama untuk produksi kilang berikut juga fasilitas produksi aman, sehingga nanti ketika penanganan insidennya sudah selesai atau api padam, maka kilang nanti bisa dioperasikan kembali,” ujarnya.
Kedua, menurut Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono dalam konferensi pers menyebutkan bahwa kondisi stok gasolin nasional sangat-sangat aman.
“Akibat pandemi COVID-19 penyerapan BBM belum berjalan optimal hingga hari ini. Jadi stok BBM ini luber ada 10,5 juta barel. Ini cukup untuk 27-28 hari ke depan, jadi tidak ada masalah. Sekitar 62.500 kiloliter per hari konsumsi masyarakat kita," ucap Mulyono dengan tegas.
Ketiga, penyebab kebakaran masih dalam investigasi. “Bapak Ibu untuk penyebab kebakaran tersebut belum kami ketahui secara pasti sampai saat ini, jadi kami masih melakukan investigasi dibantu oleh beberapa pihak yang berwenang, sehingga fokus kami hari ini adalah untuk menyelesaikan kondisi darurat di lapangan,” *IN/HM