SEMARANG ― Pertamina terus memperluas jangkauan pemerataan energi melalui Pertashop, yaitu outlet SPBU mini yang dihadirkan di pelosok pedesaan. Sejak pertama kali Pertashop dikenalkan setahun yang lalu, hingga saat ini Pertashop di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah hadir di 207 titik.
Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menuturkan ratusan unit Pertashop tersebut telah beroperasi melayani kebutuhan bahan bakar di desa-desa Jateng dan DIY.
“Angka tersebut akan terus bertambah, mengingat masih banyak desa atau kecamatan yang belum tersedia SPBU,” ujar Brasto.
Melalui program One Village One Outlet (OVOO) yang diusung Pertamina, setiap desa atau kecamatan akan memiliki Pertashop. Karena itu, untuk mempercepat perluasan Pertashop di berbagai pelosok daerah, Pertamina telah memiliki skema kemitraan bagi pengusaha atau BUMDes yang berminat untuk menggeluti bisnis Pertashop.
“Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop. Walau nilai investasi lebih rendah dari SPBU reguler, prospek bisnisnya sangat menjanjikan,” ucapnya.
Ia berharap banyak pengusaha atau BUMDes yang berminat untuk berinvestasi Pertashop demi perluasan pembangunan Pertashop yang lebih cepat lagi. “Dengan adanya Pertashop, konsumen yang tinggal di pedesaan tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke SPBU reguler hanya untuk mengisi bahan bakar. Selain itu Pertashop juga bisa menjadi bisnis tersendiri yang memberikan keuntungan usaha, baik yang berbasis kelompok masyarakat seperti BUMDes maupun pengusaha swasta,” tuturnya.
Brasto menambahkan syarat utamanya adalah badan usaha seperti CV, PT, Koperasi, Usaha Dagang (UD), maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Untuk persyaratan dan penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada tautan ptm.id/MitraPertashop.*MOR IV