Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi menyampaikan arahannya di hadapan jajaran Subholding Upstream Pertamina.

PHE Intens Koordinasi dengan Pemerintah Kepulauan Seribu

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) terus intens berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, seperti yang dilakukan pada Senin, 3 Mei 2021. Dalam acara Safari Ramadan, PHE OSES  sekaligus menjalin sinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Forum Muspida Kabupaten Kepulauan Seribu.

Dalam pertemuan tersebut, Corporate Secretary Pertamina Subholding Upstream, Whisnu Bahriansyah menjelaskan tentang perubahan struktur organisasi terkait pembentukan subholding upstream. "Semenjak 1 april 2021, terjadi perubahan organisasi, semula dikenal sebagai PHE OSES berubah menjadi Pertamina Subholding Upstream Regional 2 Zona 6," ujar Whisnu Bahriansyah.

Whisnu menjelaskan, Pertamina Subholding Upstream terbagi menjadi 5 regional. Regional 1 di Sumatera, Regional 2 di Jawa, Regional 3 di Kalimantan, Regional 4 di Kawasan Timur Indonesia, dan Regional 5 di luar negeri.

"Menyikapi perubahan tersebut, kami membutuhkan dukungan, saran dan masukan dari stakeholder demi kelancaran operasi demi kebaikan bersama. Kami berupaya menjadi Good Corporate Neighbour atau tetangga yang baik," kata Whisnu.

Dalam kesempatan itu, Whisnu juga menyampaikan perkembangan terkini penanganan ceceran minyak yang ditemukan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.  "Kami merespon cepat kejadian tersebut dan telah melakukan pembersihan di sana. Kami juga tetap melakukan pengecekan di laboratorium untuk menentukan karakteristik minyak di wilayah Kepulauan Seribu tersebut," jelas Whisnu.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi mengapresiasi keterbukaan PHE tersebut. "Di sini kita bisa menyamakan persepsi terkait kejadian tersebut. Ini perlu dilakukan karena merupakan musibah yang tidak terduga, force majeur, yang harus kita tangani bersama," ujar Junaedi.

Namun demikian, Junaedi mengingatkan Pertamina wajib mengkaji dampak yang timbul bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan, petani rumput laut, dan usaha lainnya.

"Upaya pertama pembersihan terhadap ceceran minyak di area Kepulauan Seribu sudah saya laporkan juga ke Gubernur DKI Jakarta. Alhamdulillah dalam perjalanan kerja Gubernur DKI ke Kepulauan Seribu minggu lalu, tidak ditemukan ceceran minyak dan tidak ada pencemaran. Hanya ada sedikit  ditemukan ceceran minyak yang menunggu untuk diangkut, masih di dermaga," jelas Junaedi.

Junaedi menyampaikan, sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, proses pembersihan segera ditindaklanjuti agar tidak berkepanjangan dan bekerja ekstra, terlebih menjelang lebaran.

"Perhatikan aspek safety bagi warga yang terlibat untuk melakukan pembersihan. Intinya, warga tidak dirugikan. Selasaikan sesuai aturan dan administrasi yang benar agar tidak bermasalah ke depannya. Perlu dibuatkan juga SOP penanganan ceceran minyak bersama antara Pertamina dan Pemerintah Kabupaten," pesannya.*PHE

Share this post