JAKARTA – Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan komponen dalam negeri di berbagai proyek dan operasional perusahaan. Hal tersebut ditegaskan Senior Vice President Research & Technology Innovation Pertamina Oki Muraza pada Workshop Kesiapan Pertamina dalam Memproduksi Specialty Chemicals dan Catalyst untuk Menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Perusahaan yang diadakan secara virtual, Senin, 26 April 2021.
Menurut Oki, selama ini Pertamina melalui fungsi Research & Technology Innovation (RTI) telah melakukan berbagai inovasi untuk dapat meningkatkan efisiensi sekaligus mendongkrak penggunaan komponen dalam negeri specialty chemicals dan katalis. Pengembangan kedua jenis produk tersebut dilakukan RTI sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan di unit pengolahan dan sumur pengeboran, bahkan sudah digunakan pihak eksternal.
Salah satu produk inovasi yang menjadi fokus pengembangan adalah katalis. Oki menjelaskan, RTI terlibat dalam pengembangan research strategic sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan impor katalis. “Semua pengembangan inovasi ini untuk meningkatkan kompetensi Pertamina, meningkatkan TKDN, dan menggerakkan perekonomian nasional,” ujar Oki.
Untuk memantapkan langkah Pertamina memproduksi dua jenis produk tersebut, fungsi RTI mengadakan workshop yang diisi beberapa narasumber, di antaranya Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, Fridy Juwono, Sub Koordinator 1A3 Asdep Bidang Industri Energi Migas Kementerian BUMN, Marta Kurniawan, dan Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Teknologi BPPT, Dr. Barman Tambunan.
Kehadiran para narasumber tersebut memberikan pemahaman kepada para peserta workshop tentang kebijakan TKDN industri nasional dan BUMN, perkembangan implementasi TKDN BUMN, serta kesiapan industri kimia dan specialty chemicals di Indonesia. “Ini masukan berharga bagi kami yang ingin ikut berperan aktif pada implementasi TKDN di bidang specialty chemicals dan katalis. Dengan demikian kami dapat berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan TKDN sehingga industri kimia di Indonesia lebih mandiri,” ucap Oki.*IDK/RO