Agar Pertamina Optimal di Dua Fungsi Pokok

Agar Pertamina Optimal di Dua Fungsi Pokok

Ketahanan _EnergiINDRAMAYU – Di tengah hawa libur dan cuti bersama, Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto, didampingi Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi, beserta Jajaran Manajemen, melakukan kunjungan dinas, ke area operasi Refinery Unit VI Balongan dan TBBM Balongan, Indramayu, pada Jum’at (26/12/2014). Dirut sampaikan lima strategi utama demi mewujudkan dua fungsi utama Pertamina, sebagai korporasi dan penyokong ketahanan energi.

 

Kedatangan Dirut disambut oleh GM RU VI , Yulian Dekri, bersama Jajaran Manajemen RU VI, dan Manajemen Marketing and Operation Region III (MOR III) TBBM Balongan. Dalam kunjungan dinas tersebut, Dirut mengungkapkan apresiasinya atas dedikasi para pekerja Pertamina, sekaligus menyampaikan tantangan dan harapannya akan inovasi-inovasi baru.

 

Dihadapan para insiyur muda dan Manajemen MOR III, Dwi me-remind kembali dua fungsi utama Pertamina, yakni sebagai korporasi yang harus tumbuh dan berkembang meningkatkan pendapatan sejajar dengan world class energy company. Kedua, sebagai ujung tombak penyedia energi nasional, terkait ketahanan dan kedaulatan energi.

 

Demi merealisasikan dua fungsi utama tersebut, Dwi mencanangkan lima strategi utama sebagai panduan bersama. Pertama, soal penguasaan ladang-ladang minyak dan gas dalam negeri. Pertamina harus berjuang mati-matian mengambil blok-blok yang sudah habis kontraknya. SDM, teknologi maupun pembiayaan harus mampu disediakan.

 

Kedua, insan Pertamina harus melakukan efisiensi biaya, tetapi perlu dipahami, bahwa efisiensi ini tidak akan mengurangi kesejahteraan karyawan. Efisiensi yakni, memperpendek semua rantai bisnis, lewat re-engineering,re-struckturing, bahkan re-organisasi, serta sinergi antar Direktorat, bagian maupun fungsi.

 

Ketiga, soal peningkatan kapasitas kilang, dengan memikirkan agar kilang bisa tetap ekonomis, dan hasil produksi kilang lebih murah daripada impor. Upgrading kilang secara bertahap melalui RDMP, (Refinery Development Master Plan), dari 800 BPSD menjadi 1600 BPSD. Pembangunan kilang baru juga harus dilakukan, setidaknya 3 unit kilang, masing-masing 300 BPSD.

 

Keempat, pembangunan infrasrtuktur, dimana Direktur Utama memberikan tantangan kepada Direktorat Pemasaran dan Niaga, untuk menggeser konsumsi LPG dengan LNG, demi keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan dan negara. Kelima terakhir, yaitu ihwal penyelamatan cashflow.

 

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga peresmian HSE Check Point di Refinery Unit  I Balongan, Indramayu. HSE Check Point ini merupakan yang pertama, dan rencananya akan dibangun juga di daerah operasi lainnya.

 

Selain mengunjungi RU VI Balongan, esok harinya, 27 Desember 2014, Dirut juga berkesempatan melakukan site visit juga ke TBBM Plumpang, Jakarta. dalam kujungan tersebut didampingi Direktur Pemasaran, Ahmad Bambang.•SAHRUL

Share this post