JAKARTA - Pertamina melalui PT Pertamedika IHC terus berupaya maksimal dalam mendukung penanganan COVID-19 di Indonesia. Kali ini, anak perusahaan Pertamina di bidang kesehatan tersebut mengadakan acara diskusi pakar dengan ahli medis dari Cina yang lebih berpengalaman menangani pandemi COVID-19.
Acara yang diadakan secara virtual tersebut diikuti oleh ahli medis Indonesia di Hotel Patra Comfort Jakarta pada Jumat (8/5).
Direktur Utama PT Pertamedika IHC dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV (K), MPH menjelaskan, ini kali kedua Pertamedika mengadakan diskusi bersama para ahli medis Indonesia-Cina untuk membahas tentang protokol terbaru penanganan COVID-19 yang bisa dilakukan Indonesia.
"Ada dua riset menarik yang kita bahas, yakni riset plasma convalescent dan riset sequencing genomic," ungkapnya.
Fathema menjelaskan, riset plasma convalescent merupakan terapi untuk pasien COVID-19. Dalam terapi ini, plasma dari pasien yang sudah sembuh dari COVID-19 diberikan sebagai terapi untuk pasien COVID-19 yang sedang dalam kondisi berat. Menurutnya, di Indonesia, terapi ini masih dalam tahap penelitian awal, sedangkan di Cina ia sudah dipakai.
"Di Indonesia kita masih meneliti apakah benar bahwa plasma convalescent dari penyintas COVID-19 yang sudah sembuh bisa diberikan kepada pasien dan mampu memberikan dampak penyembuhan yang lebih baik," jelas Fathema.
Terkait riset sequencing genomic, Fathema menegaskan, riset ini bertujuan untuk memetakan mutasi virus penyebab COVID-19 yang menyebar di Indonesia. "Saat ini penelitian dari tiga pasien COVID-19 di Indonesia menghasilkan satu sequencing genomic yang mirip dengan tipe yang ada di Wuhan. Padahal, pasien tersebut tidak pernah ke Cina. Dari situlah kita bisa belajar lebih lanjut," tambahnya.
Diskusi tersebut juga membahas tentang pengobatan tradisional Cina yang digunakan di Wuhan. Fathema menerangkan, di negara tirai bambu tersebut, ahli medis juga menggunakan obat tradisional untuk menyertai obat-obatan antivirus. “Ini sangat menarik untuk kita bahas lagi di minggu depan," ucapnya.*HM