JAKARTA – Kobaran api membumbung tinggi, bersumber dari sebuah tong yang berada di halaman SD Rawa Badak Selatan 11 Pagi, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Puluhan warga hanya berani melihat dari kejauhan, namun seorang diantaranya berlari mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Ialah Nurhayati.
Awalnya Nurhayati, agak kerepotan saat membawa alat pemadam seberat hampir 7 Kg itu.
Perlahan dia mencoba membuka kunci pengaman APAR sambil mendekat ke arah api. Tangan kirinya memegang selang APAR, sementara tangan kanan bersiap memompa tuasnya.
Diam sejenak, Nurhayati berusaha melihat arah angin kemudian mengambil posisi.
Dan dalam beberapa menit bubuk kimia kering (dry chemical powder) keluar dari APAR perlahan mematikan kobaran api.
Disampingnya, tampak tim Health Safety Security and Environment (HSSE) PT Pertamina (Persero), terus mengawasi aksi Nurhayati.
Sorak-sorai warga diiringi tepuk tangan menyemangati Nurhayati. Dan api pun padam.
“Deg-degan juga, tapi senang bisa belajar dan tahu bagaimana memadamkan api. Kuncinya tahu arah angin sebelum menyemprotkan alat pemadam api, dan kita harus tenang, jangan panik,” kata Nurhayati penuh semangat.
Selain Nurhayati, ada sekitar 35 warga lainnya yang ikut latihan pemadaman api, pada (23/2). Mereka terdiri dari warga RW 01 dan 02 serta pihak perwakilan Kelurahan Rawa Badak Selatan, yang lokasinya berdekatan dengan fasilitas operasi Integrated Terminal Jakarta atau Terminal BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pembekalan program Kampung Safety sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang bersinergi dengan masyarakat sekitar Ring I dalam upaya membangun budaya keamanan bersama.
Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan Workshop Kampung Safety, yang diikuti oleh sekitar 35 warga Rawa Badak Selatan. Tujuan kegiatan adalah guna membangun budaya keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan atau sering disebut Health, Safety, Security and Environment (HSSE).
“Terminal BBM Plumpang yang merupakan objek vital nasional perlu bersama-sama dijaga, agar opersionalnya dalam mendukung penyediaan energi bagi masyarakat berjalan aman dan lancar. Mengingat bisnis energi memiliki risiko tinggi, dimana ada potensi bahaya, kami beharap masyarakat di sekitar wilayah operasi kami dapat membantu memitigasi dari awal adanya potensi bahaya dari luar lingkungan operasi terdekat,” jelas Dewi Sri Utami Unit Manager Communication Relation & CSR - MOR III Pertamina.
Pelatihan perdana, dibuka oleh Integrated Terminal Manager Jakarta Umayah Az. Adapun pelatihan diisi oleh tim HSSE Integrated Terminal Jakarta dan Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara.
Materi yang diberikan meliputi penggunaan LPG aman dan penanganannya, serta penggunaan instalasi listrik yang aman dan benar.
Setelah pelatihan ini, peserta akan menjadi Duta Safety dimana nantinya akan memberikan edukasi dan menyebarkan pelatihan yang telah didapatnya kepada warga di sekitarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pertamina juga menyerahkan bantuan 4 unit Alat Pemadam Api Ringan, 5 dus Oil Absorbent dan 14 unit Fire Blanket bagi kelompok Kampung Safety.
Dengan adanya kepedulian akan aspek HSSE ini, Rawa Badak Selatan diharapkan bisa menyebarkan semangat "kampung aman, hidup pun jadi aman."*MOR III