Akuisisi SPBU “Hijau”

Akuisisi SPBU “Hijau”

 

BANDUNG - “Rebranding SPBU ini sengaja kami buat 1 hari sebelum hari kemerdekaan Indonesia ke-68 supaya menimbulkan rasa nasionalisme yang sangat kuat apalagi Pertamina menjadi satu satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Fortune 500. Jadi momentum itu akan kita jaga terus supaya bangsa Indonesia mempunyai optimisme bahwa masih banyak hal-hal baik yang terjadi di negara kita ini”.

 

Demikian disampaikan Direktur Utama Karen Agustiawan usai peresmian SPBU COCO Dago Bandung, Jumat (16/8). Turut hadir dalam peresmian tersebut Komisaris Utama Pertamina Sugiharto, Kapolda Jabar Irjen Polisi Suhardi Alius, Walikota Bandung Dada Rosada serta jajaran direksi dan komisaris Pertamina.

 

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyampaikan pembukaan SPBU COCO di Bandung ini sebagai simbolisasi dari akuisisi 8 SPBU dan satu bidang tanah di Sidoarjo dengan luas sekitar 6.000 meter persegi di dekat bandara. Proses akuisisi ini diikuti Pertamina melalui proses tender internasional.

 

Sementara itu, Dada Rosada mengatakan bahwa pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor di kota Bandung  menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dengan rata-rata kenaikan 11 persen per tahun. Oleh karena itu, sebagai konsekuensinya kebutuhan BBM pun semakin bertambah yang tentunya berjalan pararel dengan peningkatan kebutuhan SPBU.

 

“Beberapa tahun lalu saya meresmikan tempat ini, yaitu Petronas. Dan sekarang saya kembali berada di SPBU ini yang akhirnya dimiliki oleh Pertamina. Dan baru kali ini saya menyaksikan di Bandung bendera Malaysia diturunkan menjadi Merah Putih. Semoga fasilitas ini memperlancar distribusi kebutuhan BBM warga kota Bandung dan  mudah-mudahan akan mendorong perekonomian yang produktif,” ungkap Dada Rosada.

 

Karen juga mengatakan bahwa kehadiran SPBU COCO Pertamina di berbagai daerah ini diharapkan menjadi role model dan standar pelayanan SPBU-SPBU  lainnya di daerah masing-masing.Terlebih lagi dengan adanya sistem standarisasi Pasti Pas yang menjadi ikon perubahan positif bagi Pertamina dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan lembaga independen.

 

“Kita memang ingin memiliki SPBU COCO sekitar 25 persen dari jumlah SPBU yang ada di Indonesia  dan saya ingin SPBU ini menjadi suatu parameter bagaimana SPBU-SPBU melayani customer-nya. SPBU swasta lainnya harus bisa mencontoh bagaimana cara SPBU COCO Pertamina melayani konsumennya.Saya mengharapkan banyak lagi nanti SPBU lain yang dikelola oleh pihak swasta yang mau ikut program Pasti Pas karena program ini merupakan muka dari transformasi Pertamina yang sudah dilihat oleh masyarakat,” ujar Karen.  (IK)

Share this post