APOGCE 2017 : Optimisme dalam Mewujudkan Ketahanan Energi

IMG_20171022_103809JAKARTA - Wakil Menteri Archandra Tahar optimistis industri hulu migas Indonesia akan menggeliat lagi di masa mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition (APOGCE), di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada Selasa (17/10/2017).

 

Ia meyakini, karena pemerintah membuat beberapa kebijakan yang akan membuat sektor migas dalam negeri kembali bergairah. Salah satunya dengan skema baru dalam Production Sharing Contract (PSC) sektor migas yaitu skema gross split. "Skema ini dibuat dengan tujuan agar dapat mereduksi beberapa kelemahan pada skema cost recovery," ujarnya. 

 

Selain itu, Archandra menegaskan, ketidakpastian harga minyak dunia saat ini terus mendorong industri migas Indonesia untuk memanfaatkan inovasi terdepan, meningkatkan keahlian dan fokus pada kemitraan sinergis untuk memastikan keberlanjutan berkelanjutan. "Karena itu, wajarlah kalau pemerintah terus mendorong terciptanya ketahanan energi melalui efisiensi, kolaborasi, dan teknologi," ujarnya. 

 

Terkait dengan ketiga faktor pendorong ketahanan energi tesebut, Senior Vice President Eksplorasi Pertamina RP Yudantoro mengatakan, Pertamina sudah melakukan berbagai efisiensi, termasuk menurunkan biaya produksi. "Walaupun tidak mudah karena BUMN ini banyak mengelola blok eksisting yang membutuhkan biaya maintenance tinggi," ujarnya. 

 

Sedangkan dari sisi kolaborasi dan teknologi, Pertamina sudah terbiasa bekerja dengan sistem partnership, seperti yang dilakukan di anak perusahaan, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). "Di PHE, kita banyak berpartner dengan oil company internasional, baik mayoritas maupun minoritas, untuk mengelola suatu blok migas. Termasuk juga dengan melakukan alih teknologi yang bisa kita pelajari mereka, seperti kerja sama dengan ExxonMobil di blok Cepu," jelasnya.

 

Sementara itu Senior Vice President Strategic Growth Pertamina Daniel S. Purba memastikan, bisnis Pertamina terus bergerak dinamis meskipun kondisi industri migas saat ini belum stabil. "Walaupun kondisi sekarang berdampak pada berkurangnya keekonomian dari hasil eksplorasi maupun produksi, tetapi kami masih terus melakukan investasi, baik di upstream maupun di downstream. Yang terpenting bagi kami adalah perusahaan tetap tumbuh dan berkembang melalui berbagai investasi, inovasi dan efisiensi," pungkasnya.

 

Pada acara yang diadakan oleh Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) dan digelar selama tiga hari ini, Pertamina juga menghadirkan booth yang menyajikan berbagai informasi eksplorasi Pertamina serta perkembangan energi baru terbarukan.* rina & adityo/ft adityo

Share this post