Apresiasi untuk Insan Hulu Pertamina

Apresiasi untuk Insan Hulu Pertamina

Insan HULUJAKARTA - “Saya hanya bisa menyampaikan selamat, congratulations, karena bisa mengalahkan blow out dalam waktu yang relatif singkat, 35 hari, tanpa fatality.”


Demikian dikatakan Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam sambutan singkatnya pada acara syukuran peningkatan produksi minyak Hulu dan penanggulangan blow out di Talang Jimar, Prabumulih. Acara berlangsung di Lantai M Gedung Utama, Rabu (15/5).


Hadir dalam acara tersebut Komisaris Utama Pertamina Sugiharto, dan komisaris lainnya, A.Edy Hermantoro dan Nurdin Zainal. Dari jajaran direksi hadir Direktur Hulu M. Husen, Direktur PIMR M. Afdal Bahaudin, Direktur Marketing & Trading Hanung Budya, Direktur Umum Luhur Budi Djatmiko. Acara syukuran juga dihadiri jajaran direksi dan manajemen anak-anak perusahaan Hulu.


Karen menyatakan ia bisa merasakan apa yang dirasakan Direktur Hulu M. Husen, sama seperti saat musibah di Cilacap. “Ada pelajaran yang bisa dipetik dari sini. Selama kita melakukan kegiatan migas, memang potensi risikonya akan seperti ini. Yang harus bisa kita jalankan adalah manage expectations. Dan bagi yang berada di lapangan, selalu ada what if what is scenario. Jadi jangan terpaku hanya dengan satu skenario. Jangan terpaku dengan satu pendekatan, karena nanti suka meleset ekspektasinya.”


Karen mengungkapkan hal itu ia peroleh ketika kebakaran kilang Cilacap. Teknologi I – IV gagal, dan baru berhasil pada teknologi V.


Di bagian lain, Karen juga mengungkapkan harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas prestasi mencapai produksi di atas 200.000 BOPD. “Keinginan Presiden SBY tentu melihat Pertamina menjadi salah satu player yang besar. Nomor satu di minyak, dan nomor satu di gas, di Indonesia.”


Direktur Hulu M. Husen menyatakan bahwa kenaikan produksi minyak di atas 200.000 BOPD sudah sejak 31 Maret 2013. Dari tanggal 26 April sampai 13 Mei 2013 sudah mulai stabil di atas 200.000 BOPD. Husen pun berharap ke depan, setiap bulan Pertamina bisa meningkatkan produksinya 10.000 BOPD.


Husen juga mengungkap­kan blow out di Talang Jimar yang dimulai pada 31 Maret 2013. Penanganan blow out ini melibatkan beberapa tim, baik untuk mengatasi semburannya maupun untuk aspek sosialnya. “Setidaknya ini mengingatkan pada kita untuk selalu berhati-hati dalam mengebor. Juga kita lebih bisa menghargai orang-orang yang bekerja di pengeboran itu,”tegas Husen.


Ia pun menyatakan salutnya, karena penanganan selama 35 hari sampai selesai tanpa fatality. Termasuk juga didalamnya menangani aspek sosialnya untuk penduduk di wilayah sekitar.


Dalam acara itu diserah­kan pula penghargaan kepa­da semua tim dan ang­gotanya yang terlibat dalam pemadaman blow out di Talang Jimar, Prabumulih. Penghargaan dalam bentuk sertifikat dan sejumlah uang tunai. (UHK)

Share this post