Assessment Sandi Negara

Assessment Sandi Negara

18-RU4-sandiCILACAP - RU IV melaksanakan Implementasi ke­giatan kontra penginderaan/countersurveulance oleh lembaga Sandi Negara dalam rangka penanggulangan kemungkinan adanya penyadapan (bugging) oleh pihak-pihak lain secara ilegal terhadap manajemen RU IV Cilacap khususnya, yang akan dilakukan para ruang ruang rapat dan ruang kerja jajaran Manajemen RU IV  di Ruang rapat II, Head Office, pada Mei lalu.

 

A.W. Heri Parwanto selaku Manager Security Strategy menjelaskan bagaimana suatu penyadapan bisa terjhadi secara struktural tanpa adanya jejak yang bisa terbaca oleh orang awam pada umumnya. “Inilah yang berbahaya kalau sampai data dan bahasa rahasia bisa terdeteksi oleh orang lain dengan cara ilegal itu sangat berpengaruh,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, Heri mengimbau seluruh jajaran tim manajemen beserta pekerja RU IV untuk berhati-hati dalam memberikan informasi penting kepada seseorang.  “Jangan sampai bocor atau orang lain tahu. Apalagi RU IV sebagai objek vital Negara yang harus benar-benar dijaga kerahasiaannya demi menjamin ketahanan nasional,” tukasnya.

 

Hal yang sama juga ditekankan General Manager RU IV Nyoman Sukadana. Ia mengingatkan seluruh pekerja RU IV agar tidak sembarangan memberikan informasi terkait kerahasiaan RU IV.  “Termasuk kepada kolega dan sanak saudara, kendatipun itu bisa dipercaya. Lebih baik dijaga dengan hati hati sekali. Karena manusia tempatnya salah. Kemungkinan adanya kebocoran informasi bisa saja terjadi oleh siapapun. Jadi alangkah bijaksana kalau kita bisa menjaga rahasia perusahaan supaya tidak memberikan kesempatan kepada orang lain unuk memanfaatkan kebocoran informasi untuk melakukan tindakan yang tidak baik atau sampai melaksanakan kegiatan kriminal,” tegasnya.

 

Hal tersebut diamini oleh Ahmad M.Toha selaku Direktur Pengamanan sinyal Lembaga Sandi Negara. “Kami berada disini ingin memberikan pengalaman kepada seluruh pekerja RU IV untuk memahami bagaimana cara penyadapan yang akan kami demonstrasikan. Kami memahami bahwa komunikasi sangat penting bagi kita. Dan survei membuktikan, hampir semua orang mempunyai handphone dengan model baru, yaitu adalah smartphone yang didukung dengan teknologi informasi. Informasi merupakan aset penting. Karena tidak ada orang yang tidak berhubungan dengan informasi. Sekarang informasi bisa disebut sebagai senjata ampuh  bagi kita di dalam kehidupan sehari-hari baik untuk mengingatkan, menguatkan bahkan untuk menjatuhkan. Karena itu, harus berhati-hati,” imbuhnya.•Han-RU IV

Share this post